Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pak Guru dan Tukang Nasi Goreng

2 Maret 2011   16:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 2932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah yang itu bukan?" Pak Guru menebar ketajaman pendengarannya ke seluruh penjuru gang.

Memang benar, suara ketok kayu itu semakin mendekat. Ada cahaya dari ujung gang.

"Ya itu dia datang pak, mau pesan?" kataku.

"Iya. Panggil masnya. Kamu mau makan juga?"

"Tidak Pak. Sudah kenyang saya."

Tak begitu lama waktu dibutuhkan hingga sepasang roda kecil menopang gerobak berwarna biru-putih itu terparkir di depan pagar kost. Lampu petromaknya yang khas menambah cahaya ke arah rumah melalui sela-sela terali gerbang.

"Ya monggo Pak, Mas." sapa Tukang Nasi Goreng itu ramah.

"Mas pesan Magelangan  --nasi goreng yang biasanya dicampur mie goreng-- satu ya." kataku membalas.

"Ohiya. Pedes, sedang?" Tukang Nasi goreng kembali bertanya.

"Eumm...."

"Sedang aja, mas." Pak Guru yang menjawab. Beliau menyadari kebingunganku. Ya memang wajarlah, dia sendiri yang mau makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun