.
Gambar 13.Perbandingan Minyak dan Pengotor (air) dalam Prosentase
Faktor lainnya adalah tidak berimbangnya jumlah produksi berbanding terbalik dengan konsumsi. Dengan produksi yang hanya berkisar 700 rIbU barrel per hari, dan konsumsi sekitar 1.6 juta barel per hari (sumber Gde Pradnyana, 2014). konsumsi Indonesia meningkat tiap tahunnya sebesar 8%. Sedangkan produksi tiap tahunnya turun sekitar 15-20%. Bagaimana kekurangan pasokan sekitar 900 ribu barel tiap hari? Maka jalan pintasnya adalah impor. Untuk menghindarinya maka perlu cadangan-cadangan minyak baru serta alternatif pasokan energi lainnya seperti gas, CBM (Coal Bed Methane), Panas Bumi, Gelombang laut, dan energi alternatif lainnya.
Gambar 14.Produksi VS Konsumsi
Faktor terakhir sebagai Tantangan Indonesia adalah program pemerintah untuk subsidi energi. Tercatat berdasarkan sumber Ditjen Anggaran Kemenkeu bahwa penerimaan negara dari sektor hulu migas tersebut dari sisi neraca APBN tergerus oleh belanja subsidi energi. Semenjak tahun 2012 belanja subsidi energi (BBM+listrik) lebih besar dari pendapatan hulu migas.
Gambar 15.Subsidi Energy