Mohon tunggu...
Afrista Sari
Afrista Sari Mohon Tunggu... Sales Desk Associate -

Menulis apa yang dilihat, dirasa, dan dipahami.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar Dirham

8 Januari 2016   13:39 Diperbarui: 8 Januari 2016   13:54 2322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euro menyitratkan fenomena baru, bahwa superpower tidak harus satu negara, ia bisa kumpulan dari beberapa negara, tapi dengan satu visi dan kepentingan. Bila negara-negara anggota OKI, misalnya, bersatu seperti yang ditunjukkan negara-negara Eropa yang bergabung dan euro, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi salah satu pusat tata moneter baru dengan gold dinar sebagai alat pembayaran internasional.

Mungkin banyak kalangan yang meragukan skenario anggota OKI bisa bersatu dengan common currency. Ini masuk akal, mengingatkan tipikal negara-negara anggotanya masih belum siap berkorban untuk kepentingan jangka panjang. Kalaupun OKI secara politis tidak dapat melecut dirinya untuk memperjuangkan emas sebagai jangkar mata uang, akan ada pihak lain yang melakukannya.

Ini seperti sebuah keniscayaan. Seperti disinggung di awal, berabad-abad emas telah mebuktikan diri sebagai uang universal. Alat pembayaran yang akan menjaga problema inflasi. Sehingga ekonomi yang dibina pun tidak bersifat bubble economic layaknya diciptakan fiat money yang sewaktu-waktu bisa pecah. Bila waktu akhirnya membuktikan bubble economic itu benar-benar pecah berantakan, sulit membayangkan di atas puing-puingnya dibangun lagi sistem yang sama yang gagal menciptakan ekuilibrium ekonomi.

 Afrista Sari

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun