***
Hampir setengah jam kami berbasa-basi hingga akhirnya, dia menanyakan hal dengan mimik serius.
"Masih ada nggak sih rasa sayangmu ke aku?" katanya.
"Maksudnya?" bingung aku menerka.
"Kau masih sayang nggak sih samaku?" sekali lagi tanyanya jelas.
Aku terdiam dan memalingkan muka darinya. Tangan kananku pun diraihnya dan kini, dia menggenggam erat tanganku sembari mencoba untuk mengarahkan mukaku agar menatapnya.
"Apa maksudmu, Bang? Nggak paham aku," tanyaku lagi.
Dia menghela napas dan menatapku tajam. Terdiam beberapa detik, lalu kembali bicara.
"Aku pengen kita mulai dari awal lagi. Aku minta maaf untuk semua kesalahan-kesalahanku yang lalu, aku mau kita balik kayak dulu," tegasnya.
"Kalau masalah maaf, kan aku udah maafkan Abang dari dulu. Aku juga udah jelaskan, aku nggak mau pacaran atau terikat hubungan dengan siapapun untuk sekarang, " responsku sambil menarik tangan.
"Kenapa? Kenapa nggak mau?"