***
Malam tiba, aku membangunkannya yang masih nyenyak dan dia pun membuka mata pelan-pelan.
"Bangun Sayang, yuk bangun yuk! Balik kosmu yuk Abang antar!" kataku.
Dia tak menjawab, tapi langsung saja dia mendaratkan kecupan di pipiku. Aku yang sedari tadi menahan diri pun akhirnya membalas kecupannya dengan lumatan di bibir. Hehe, sial. Logikaku dikontrol nafsu yang tak kuasa menahan libido.
Tak berlangsung lama, dia pun mendorongku dan bergegas duduk. Aku selalu suka dengan ekspresinya yang demikian. Lucu! Hahaha.
"Abang ih, genit kalinya..." rengeknya manja sambil mengusap bibir.
"Kenapa? Enak, kan?" Hahaha!" kataku yang kemudian bangun dan bersiap mengantarnya balik.
Belum juga dia berpindah dari ranjang, sebuah pertanyaan pun terceletuk dari bibir mungilnya.
"Bang, kenapa sih kamu lebih sering simpan anggur merah di kamar daripada air putih?"
Aku terperanjat kaget.
"Gimana? Gimana?" tanyaku yang ingin memperjelas maksud dari pertanyaan dia.