"Heh, Jun, ngapain? Bengong wae," ucap Haki dari belakang.
"Eh, ga.. gapapa kok Hak. Lagi nunggu jemputan aja," jawabmu bohong, padahal saat itu kamu masih menunggu kehadiran si abang tukang kelotokan.
Jawabanmu hanya dibalas "oh" oleh Haki.
"Haki. Kamu bisa jaga rahasia gak?" Tanyamu tiba-tiba pada Haki.
Haki mengangguk dan kamu segera mendekatkan mulutmu ke telinga Haki. Haki yang mendengar bisikan itu tersenyum. "Ada kok di deket rumah Aku, sini mana uangnya biar Aku aja yang beliin," ucap Haki dengan senang hati.
Esok harinya di jam istirahat kamu mengendap-endap menghampiri Haki.
"Hak, gimana? Ada?" Tanyamu dengan suara berbisik.
"Oiya, ada di tas," jawab Haki kemudian kembali ke kursinya, mengambil benda pesananmu.
"Wahhh, makasih ya, Hak."
Begitu Haki pergi dan kelas kosong, kamu langsung melanjutkan misi yang sudah sepekan lebih tertunda. Diam-diam kamu mengendap-endap menghampiriku. Kamu berdiri di balik pagar pembatas antara kantin dan lapangan.
"Nei.. Neilaaa, sini deh," bisikmu tepat di telingaku membuat aku sangat kaget.