Pak Jaya menyeduh kopi untuk Rian. Rian menghirup aroma kopi yang harum, dan menyesapnya perlahan. Kopi pahit, namun terasa hangat di tenggorokan, seperti pelukan hangat di pagi hari.
"Kopi ini menenangkan," kata Rian. "Terima kasih, Pak."
"Sama-sama, Rian," jawab Pak Jaya. "Kopi ini teman setia, dalam suka dan duka."
Rian dan Maya berterima kasih kepada Pak Jaya, dan berjanji untuk selalu mengingat kebaikan Pak Jaya. Mereka berpamitan kepada Pak Jaya, dan kembali ke desa mereka.
Pak Jaya kembali ke gubuknya, menikmati secangkir kopi sambil memandang ke luar gubuk, melihat hijaunya hutan yang terhampar luas. Dia merasakan ketenangan dan kedamaian. Aroma kopi yang khas menjadi penanda akhir hari baginya. Aroma kopi yang khas itu menjadi penanda bahwa dia telah melakukan tugasnya sebagai penjaga hutan, menyelamatkan jiwa manusia yang tersesat di hutan.
Kendal, 11/09/2024
Afid Alfian A.