Mohon tunggu...
affan amin
affan amin Mohon Tunggu... Administrasi - IMS

tertarik untuk hal-hal yang menantang, berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Perekonomian Daerah Kota Bandung

28 Maret 2017   20:09 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 20967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung merupakan sebuah kota besar sekaligus sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat. Namun, ternyata masih banyak daerah Bandung yang tergolong miskin khususnya di daerah Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan data dari World Bank, garis kemiskinan dibagi menjadi dua yaitu Kemiskinan Absolut, dimana penghasilan masyarakat perkapitanya sebesar Rp 459.000,00 per bulan, dan kemiskinan Moderat, sebesar Rp720.000,00. Namun garis kemiskinan yang ditetapkan World Bank ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan garis kemiskinan yang ditetapkan BPS, sebesar Rp 182.636,00 per bulan. Oleh karena itu, suatu masyarakat yang dikatakan tidak miskin oleh BPS, belum tentu tidak miskin menurut World Bank. Untuk menyelidiki kemiskinan tersebut kami telah melakukan survey kemiskinan dibeberapa daerah di Kabupaten Bandung Barat antara lain di daerah Desa Nanjung (Kecamatan Margaasih), Desa Cikahuripan (Lembang Bandung), Kecamatan Parongpong, Kampung Barunagri, Desa Sukajayat , Desa Sariwangi dan di beberapa daerah lainnya yang tingkat kemiskinannya dianggap cukup memprihatinkan.

Fakta unik yang kami dapatkan adalah pendidikan memiliki arti yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Mungkin hal ini terdengar biasa, namun jika dicermati dengan baik data yang diperoleh, dengan dengan confidential interval 95%, pendidikan berelasi kuat dengan pendapatan dan pengeluaran keluarga. Sedangkan pendapatan keluarga sendiri berelasi kuat dengan pengeluaran, biaya makan, luas rumah, dan kesehatan keluarga. Relasi yang dibentuk oleh pendidikan dan pendapatan yang didapatkan adalah positif atau berbanding lurus. Jika pendidikan ini tidak diperbaiki dari segi kualitas maupun kuantitas, bisa diprediksikan kondisi kesejahteraan masyarakat tidak akan meningkat, bahkan bisa menjadi lebih buruk di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika pendidikan ini bisa diperbaiki dari segi kualitas dan kuantitas, besar kemungkinan kesejahteraan masyarakat akan meningkat di masa yang akan datang. Tentu saja tidak dilupakan faktor kesadaran dan keseriusan dari masyarakat dan pemerintah itu sendiri dalam menyikapi pentingnya pendidikan terhadap kesejahteraan hidupnya.

  • Solusi dari permasalahan ekonomi kota Bandung

Seminar Bandung Economic Outlook menghadirkan para pakar ekonomi dari Unpad dan juga pembicara dari Pemkot Bandung untuk membahas berbagai solusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan atau mengurangi ketimpangan ekonomi yang digelar di di Aula MM FEB Unpad. Seminar ini menghadirkan empat pembicara yakni dari Unpad yaitu Arief Anshori, Bagja Muljarijadi, dan Irlandia Ginanjar, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung, Kamalia Purbani.

Dalam kesempatan tersebut, Dosen dan Peneliti Unpad, Arief Anshory Yusuf, mengusulkan kartu Bandung Juara yang memberikan subsidi untuk biaya-biaya penunjang pendidikan. Arief menjelaskan scenario yang paling bagus akan mampu mengurangi angka kemiskinan, mengurangi ketimpangan ekonomi secara signifikan dengan biaya kurang lebih Rp 447 miliar setahun.

Arief mengungkapkan ke depan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung akan tetap relatif tinggi, namun yang menjadi tantangan adalah pemerataannya. Ia menambahkan paradigma baru keadilan untuk pertumbuhan, kata kuncinya adalah pemerataan kesempatan. Salah satunya dalam bidang pendidikan.

Daftar pustaka

http://www.inspirasibangsa.com/pertumbuhan-ekonomi-kota-bandung/

http://infokabbandung.blogspot.co.id/2011/11/komoditas-pertanian.html

https://ppid.bandung.go.id/2016/04/25/kota-bandung-siap-hadapi-mea/

https://www.otonomi.co.id/news/deklarasi-media-world-harmony-from-bandung-to-the-world-170223k.html

https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/-tahun-2016-jumlah-warga-miskin-di-kota-bandung-300-ribu-jiwa-160406e.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun