Mohon tunggu...
affan amin
affan amin Mohon Tunggu... Administrasi - IMS

tertarik untuk hal-hal yang menantang, berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Perekonomian Daerah Kota Bandung

28 Maret 2017   20:09 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 20967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan menjadi salah satu persoalan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kota Bandung. Jumlah warga miskin di Kota Bandung ternyata tidak sedikit. Berdasarkan catatan Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM) Kota Bandung. Jumlah warga miskin di Kota Bandung ada 304.939 jiwa. Angka ini sekitar 12 persen dari jumlah penduduk Kota Bandung yang berjumlah 2.378.627 jiwa.

Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan BKPPM Iwa Koswara Jumlah warga miskin di Bandung ada 304.939 jiwa atau 79.573 kepala keluarga, Adapun kriteria warga yang tergolong miskin didasarkan pada standar BPS seperti pendapatan di bawah Rp 600 ribu per bulan, tempat tinggal masih berlantaikan tanah, hanya mampu membeli satu stel pakaian baru dalam setahun

  •  APBD kota Bandung

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bandung 2016 naik 3,9 persen menjadi Rp. 5,68 Triliun. Demikian Usulan disampaikan Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bandung Jalan Sukabumi. Menurut Ridwan Kamil, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Bandung yang terangkum dalam usulan empat Raperda Kota Bandung. Empat Raperda tersebut meliputi pertama, penyelenggaraan retribusi pengendalian lalu lintas, Raperda bidang Tera ulang, retribusi tempat rekreasi dan olahraga berskala nasional dan Raperda APBD 2016.

Ridwan Kamil menegaskan “Kami mengusulkan Raperda ini sebagai upaya pembangunan bidang transportasi dengan menambahkan pungutan retribusi baru dan menambah retribusi pengendalian lalu lintas yang memohon retribusi di kawasan atau jalan umum di pemerintah daerah, sebagai pengendalian dan rekayasa lalu lintas, sekaligus mengajukan usulan perubahan retribusi existing,”.

Ridwan menjelaskan, yang kedua adalah Raperda bidang tera ulang sebagai upaya memberikan landasan yuridis. Ketiga Penyelenggaraan keolahragaan retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang merupakan usul rancangan daerah kota bandung sebagai upaya optimalisasi pendapatan melalui retribusi di bidang olahrga khususnya sarana olahraga yang dimiliki pemerintah daerah berskala nasional sertadan Raperda APBD 2016.

Ia menjelaskan usulan Raperda APBD 2016 penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu diwujudkan dengan dana yang dialokasikan dalam APBD, selain itu aturan normatif memberikan kewajiban bagi pemda melakukn penyusunan pembelanjaan dan pendapatan daerah tepat waktu transparan dan akuntabel. Ridwan berharap empat Raperda yang dimaksud dapat mengakomodasi kebutuhan prioritas kegiatan pemerintahan, pembangunan, pelayanan publik sekaligus sebagai fondasi dalam meraih visi misi kota Bandung yang unggul nyaman dan sejahtera.

Menurut Ridwan, rencana pendapatan APBD tahun 2016 mencapai 5,68 triliun rupiah dan meningkat sebesar 225, 1 milliar rupiah atau 3,9 persen dibandingkan pendapatan perubahan APBD 2015 sebesar 5,455 triliun rupiah. Dia menjelaskan bahwa rincian pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar 2,334 Triliun dan meningkat sebesar 267,7 milliar atau 11,4 persen dibanding PAD perubahan APBD tahun anggaran 2015 sebesar 2,06 triliun rupiah

Dana perimbangan, jelasnya ditargetkan sebesar 1,903 triliun rupiah dan meningkat 46,27 milliar atau 2,4 persen dari dana perimbangan setelah perubaha APBD TA 2015 mencapai sebesar 1,857 Triliun. Setara naiknya pendapatan daerah ditargetkan 1,443 triliun rupiah dan menurun sebesar 88,8 Miliyar atau 6,1 persen dibanding anggaran setelah perubahan APBD 2015 yang mencapai 1,531 triliun.

Sementara Rencana belanja Daerah dianggarkan sebesar 6,025 Triliun apabila dibelanjakan belanja daerah perubahan APBD tahun 2015 mencapai 6,553 Triliun mengalami penurunan sebesar 527,6 Milliar atau 8,7 persen. Selain itu Ridwan berharap lembaran nota yang disampaikan dibahas dan mendapat persetujuan dewan.

  • Perkembangan ekonomi di sektor pertanian dan industri
  • Perkembangan ekonomi di sektor pertanian kabupaten Bandung

Potensi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Bandung cukup besar dengan meliputi tanaman bahan pangan, sayur- sayuran,perkebunan dan buah- buahan pemanfaatan lahan di pegunungan berupa kawasan hutan lindung, hutan produksi, hutan wisata dan perkebunan sedangkan di wilayah kaki bukit dimanfaatkan untuk budi daya tanamnan holtikultura ( terutama sayuran )

  1. Padi : Sentra produksi padi terdapat di Kecamatan Ciparay, Majalaya, Cicalengka, Racaekek, Paseh, Ibun, Banjaran, Baleendah, Soreang, Pameungpeuk, Katapang dan Cikancung.
  2. Jagung : Sentra produksi jagung terdapat di kecamatan Cicalengka, Arjasari, Pacet dan Pangalengan.
  3. Kacang Tanah : terdapat didaerah Cicalengka, Pacet, Ciparay dan Arjasari.
  4. Ubi Jalar : sentra terdapat di Kecamatan Arjasari, Cimaung, Cicalengka, Cikancung dan Pasirjambu .
  5. Kentang : Sentra produksi terdapat di Kecamatan Pangalengan,Kertasari, Cimenyan dan Cilengkrang .
  6. Kubis : sentra terdapat di Kecamatan Pangalengan, Kertasari, Pacet, Cimenyan, Pasirjambu dan Ciwidey .
  7. Tomat : sentra terdapat di Kecamatan Pangalengan, Cimenyan, Pacet dan Ciwidey .
  8. Cabe Merah : sentra terdapat di Kecamatan Pangalengan,Pasirjambu, Ciwidey, Pacet, Cikancung, Cimenyan, Cilengkrang dan Arjasari .
  9. Bawang Merah : Sentra produksi di Kecamatan Pacet, Pangalengan, Cimaung,Kertasari,Ibun,Cimenyan, dan Cilengkrang
  10. Jeruk : sentra produksi di Kecamatan Cileunyi dan Arjasari .
  11. Strawbery : sentra produksi di Kecamatan Ciwidey dan Rancabali.

Potensi sumber daya alam yang mendukung sektor pertanian tanaman pangan pangan di Kabupaten Bandung hingga saat ini sangat memadai berdasarkan data 2010( Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bandung ) dapat dilihat di tabel di bawah ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun