Mohon tunggu...
Weni Adityasning Arindawati
Weni Adityasning Arindawati Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Singaperbangsa Karawang

Alumni Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alumni dari Sekolah Pascasarjana UGM program studi Kajian Budaya dan Media. Saat Ini aktif mengajar di Universitas Singaperbangsa Karawang dan tergabung dalam Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Identitas dan Politik Representasi Media: Pemberitaan Buruh Migran Perempuan

21 Juli 2010   07:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:42 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa juga merupakan situs bagi dampak-dampak ideologis yang memiliki kekuatan dahsyat untuk membentuk perilaku pembacanya. Dengan demikian, pembicaraan mengenai ideologi patriarki tak mungkin dilepaskan dari pembicaraan mengenai bahasa. Representasi perempuan di media menyisakan persoalan baru, yakni kecenderungan berita yang mengarah pada konstruksi sosial-kultural perempuan yang terkait dengan posisi subjek perempuan sebagai korban juga pelaku.

Referensi :

Amir Pilliang, Yasraf, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Jalasutra, 2003.

Baudrillard, Jean, Simulacres et Simulation, Paris, Galilee, 1981.

Bhasin, Kamla, Memahami Gender, Teplok Press, 2001.

Barker, Chris, The SAGE Dictionary of Cultural Studies, London, Sage Publication, 2004.

Eagleton, Terry, What is Ideology, London, Verso, 1991.

Foucalt, Michel, "The Archaeology of Knowledge", dalam Chriss Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktik, (terj.Tim Kunci), Bentang, 2005.

Giddens, Anthony, The Constitution of Society (terj.), Pedati, 2004.

Hall, Stuart, "Cultural Studies and its Theoritical Legacies", dalam Simon During (ed.), Cultural Studies Reader, Second Edition, New York, Routledge, 1999.

Humn, Maggie, The Dictionary of Feminist Theories, New York, London: Prentice Hall/Harvester Wheatsheaf, 1995.

Lan, May, Pers, Negara dan Perempuan: Refleksi atas Praktek Jurnalisme Gender Pada Masa Orde Baru, Yogyakarta, Kalika, Yayasan Adikarya IKAPI dan Ford Fondation, 2002.

McQuail, Dennis, Communication Theory: An Introduction, London, Sage, 1987.

Richard Dyer, "Stereotyping", dalam Mennakhsi Gigi Durham and Douglas M. Kellner (ed.), Media and Cultural Studies: Keyworks, Australia, Blackwell Publishing, 2006.

Sen, Amartya, Identity and Violence : The Ilussion of Destiny (terj. Arif Susanto), (Serpong: Marjin Kiri, 2007.

Catatan Akhir

[1] Lihat May Lan, Pers, Negara dan Perempuan: Refleksi atas Praktek Jurnalisme Gender Pada Masa Orde Baru, Jogjakarta: Kalika, Yayasan adikarya IKAPI dan Ford Fondation, 2002.

[2] Lihat Stuart Hall, Representation: Cultural Representations and Signifying Practices, (London: Open University, 1997), hal. 15-63.

[3] Lihat Maggie Humn, The Dictionary of Feminist Theories, (New York, London: Prentice Hall/Harvester Wheatsheaf, 1995).

[4] Lihat Stuart Hall, "Cultural Studies and its Theoritical Legacies", dalam Simon During (ed.), Cultural Studies Reader, Second Edition, (New York, Routledge, 1999), hal. 97.

[5] Lihat Anthony Giddens, The Constitution of Society, (Pasuruan: Pedati, 2004), hal. 11.

[6] Lihat Chris Barker, Cultural Studies : Theory and Practice, (London: Sage Publication, 2001), hal. 146. Dan bandingkan pula dalam Stuart Hall, Representastion: Cultural Representations and Signifying Practices, (London: Open University, 1997), hal. 44-51.

[7] Lihat Dennis McQuail, Communication Theory: An Introduction (London: Sage, 1987).

[8] Lihat Stuart Hall, "The Rediscovery of Ideology: The Return of Repressed in Media Studies", dalam Michael Gurevitch, Tony Bennet, James Curran, dan Janet Wallacott (ed.), Culture, Society, and the Media, (London: Methuen, 1992), hal. 64.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun