Karena yang di makan oleh Manusia (Rakyat) itu adalah Hasil Bumi (Flora dan Fauna), bukannya Aspal apalagi Beton (Infrastruktur).
Huuft,
Oke, sesuai janji saya, saya tidak akan cuma memberi tahu kritik dan masalahnya saja. Tapi saya juga akan berusaha memberikan saran dan solusinya.
Saran saya,
Saya mohon, dahulukanlah dan utamakanlah (Prioritaskanlah!) Manusianya terlebih dahulu (SDM), baru setelah itu Lingkungannya (SDA).
Soal Infrastruktur nanti saja, setelah kita semua menjadi orang yang "Berpendidikan" dan "Sehat", kita akan dengan mudah membangunnya bersama-sama.
Iya, SDM terdiri dari dua buah sektor besar yaitu Pendidikan dan Kesehatan. Tapi saran saya dahulukanlah dan utamakanlah terlebih dahulu Pendidikan, baru setelah itu Kesehatan.
Karena seorang Teroris dan Pembunuh berdarah dingin-pun juga berbadan sehat, tapi kita semua tahu kalau mereka tidaklah berpendidikan.
Sedangkan di lain pihak kita punya Eyang Habibie yang walaupun sedang dalam keadaan terbaring sakit, beliau masih tetap dicintai oleh semua orang.
Dan bahkan sampai sekarang, ketika beliau sudah berpulang.
Dan oiya, satu lagi. Hanya karena Prioritas negara dialihkan ke sektor Pendidikan. Bukan berarti sektor pembangunan dan Infrastruktur benar-benar akan diabaikan begitu saja.
Ini cuma masalah fokus saja. Khususkanlah sektor Pendidikan melebihi kesehatan, lingkungan apalagi pembangunan dan Infrastruktur.
Cukup itu saja hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah negara kita untuk saat ini menurut saya.
Evaluasilah kembali skala prioritas negara ini. Karena mencegah itu, memang jauh lebih baik daripada mengobati!
Pendidikan adalah pencegah insiden kemanusiaan yang tentu saja kita semua tidak akan mau lagi, kejadian serupa akan terulang kembali.