Iya, saya cukup setuju, dan saya hargai pendapat anda.
Tapi maaf, saya tidak terlalu setuju dengan argumen anda yang mengatakan SDA lebih didahulukan dan diutamakan daripada SDM.
Mungkin ini tidak akan terlalu ada gunanya bagi orang-orang yang paham bahwa pertengkaran sepasang Suami-Istri tidak akan bisa langsung didamaikan hanya dengan bermodalkan mobil mewah dan rumah bagus saja.
Tapi karena ini saya upload untuk saya publikasikan. Artinya siapapun bisa melihat Artikel ini. Saya akan sebaik mungkin berusaha untuk menjelaskannya.
Kita tidak perlu harus berargumen dan berfilsafat ini itu.
Cukup kita lihat saja bukti-buktinya.
Sebenarnya ini juga termasuk kritik untuk presiden sebelumnya maupun presiden selanjutnya.
Bukan cuma Jokowi saja satu satunya orang yang akan berani saya marahi, dan kritisi.
Masalah Papua! Kerusuhan Wamena! Demo mahasiswa! Pelemahan KPK! Korupsi merajalela! Pembakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera! Rakyat dan Pemerintah sudah tidak lagi saling percaya! Krisis toleransi di mana-mana! Radikalisme agama! Moral rusak! Cebong dan Kampret perang argumen di Medsos setiap hari! RKUHP kontroversial! Lemahnya karakter bangsa! Pelanggaran HAM!
Dan masih banyak lagi masalah "Kemanusiaan" lainnya.
Saya tekankan sekali lagi ini adalah masalah "Kemanusiaan"!
Inilah masalah terbesar yang sedang kita hadapi sekarang.
Percuma saja Infrastruktur lengkap, Teknologi maju, tapi kalau tidak ada sedikitpun ketenangan di dalam jiwa.
Apa gunanya itu semua!?
Apakah kalian tidak pernah mengerti, apa itu defenisi bahagia?
Dan bahkan yang lebih ironisnya lagi. Dibandingkan Lingkungan Buatan (Pembangunan, Infrastruktur), seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan Lingkungan Alam.