Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Veronica

16 Juni 2016   11:14 Diperbarui: 16 Juni 2016   13:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“V, dengar. Pertama kali efeknya memang terasa begitu. Tapi percayalah padaku, kau akan merasakan yang sebaliknya jika kau coba lagi malam ini,” kata J. Entah setan apa yang duduk di kepalanya.

“Aku tak mau, kau sudah menodai...”

“Tak ada yang dinodai jika kau memang ingin menghargaiku. Aku membanting tulang agar kita bertahan hidup. Kerja keras membuat otot-ototku tegang dan aku bisa saja akan menjadi tua sebelum waktunya. Maka aku perlu sesuatu untuk ketenangan dan juga rasa hormatmu padaku!” kata J ketus.

“Tapi aku ini adikmu...”

“Aku seorang kakak yang ingin membahagiakan adiknya!”

“Tapi kau sedang membawaku kepada kehancuran, kak!”

“Kau salah, V. Apa yang semalam kita lakukan itu menyakitimu? Apa itu terasa seperti aku menendang atau memukulmu?”

“Tapi...”

“Sudahlah, V. Tenangkan dirimu. Aku akan membantumu. Percayalah padaku, aku hanya ingin membahagiakanmu...” J mendekatiku dan merangkulku. Aku menangis dalam ketidaktahuanku akan apa yang seharusnya kulakukan.

J menyiapkan apa yang semalam ia persiapkan. Ia menyiapkan pesta kecil lagi.

“Percayalah, aku akan memberimu ketenangan dan kebahagiaan,” kata J lirih sambil mendekatkan rokok kecil buatannya sendiri ke bibirku. Aku menolak dengan memalingkan wajahku. Tapi akhirnya J bisa membuatku menghisap kembali benda aneh itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun