Mentari mulai mendaki kaki langit setelah semalaman bersembunyi menyimpan cahayanya, kami bersiap siap untuk sebuah perjalanan dalam mengisi hari libur setelah jenuh dengan kesibukan dan kebisingan Ibu kota. Dengan menggunakan mobil Anton, kami mulai menelusuri jalan yang menuju sebuah daerah pergunungan di piggiran Jakarta, hanya beberapa jam kami telah sampai di tempat yang dituju
"Heru tolong masukan semua barang bawaan ini kedalam Vila"
teriak Rusdi meminta tolong
Sementara saya bersama Anton memarkirkan mobil pada tempat yang sedikit teduh , angin perbukitan mulai melacuri tubuh kami dengan mengirim gigilnya. Heru dan Rusdi telah masuk terlebih dahulu kedalam Vila yang kami sewa dari penduduk setempat
Oya ,saya belum memperkenalkan diri, panggil saja saya Reza,karna nama itu tak asing lagi ditelinga saya he he
Kami datang dari Jakarta dengan sebuah tujuan melonggarkan syaraf syaraf yang mulai tegang oleh kesibukan sehari hari dalam menyulam masa depan, kami berempat bekerja dibidang yang berbeda
Anton adalah seorang pengusaha muda yang bergerak dibidang perikanan, sama dengan Rusdi, sedangkan Heru dan saya hanya pegawai biasa disebuah perusahan kecil di Ibu kota
Tak terasa senja mulai melukis jingga di lekuk langit , semua terasa indah tatkala awan melukis sajak sajak yang membuat damai pada setiap mata yang memandangnya
Dengan menikmati secangkir kopi yang diracik oleh Rusdi kami habiskan senja itu dengan tawa canda sampai malam mulai mengirim bias rembulan pada langit yang memancarkan sinar purnamanya
"Bagaimana kalo malam ini kita jalan jalan keluar menikmati malam dengan suasana perkampungan ?"
sela Anton yang mulai jenuh berdiam di dalam Vila