Selanjutnya dari pengepul dibawa lagi dengan kendaraan  yang menggunakan bahan bakar minyak lagi ke penjual sayuran atau ke jaringan supermarket untuk sayur-sayuran atau kebutuhan lainnya, seperti ikan dan daging yang diekspor atau diimpor rantainya akan lebih panjang dan secara otomatis konsumsi bahan bakar minyak dan otomatis juga emisi gas karbon akan semakin meningkat.
Jika kita dapat memenuhi kebutuhan pangan kita setidaknya sayur-sayuran dari rumah sendiri tentu kita sudah dapat mengurangi sedikit-sedikit jejak karbon tadi.Â
Oleh karena itu, bercocok tanam di rumah dapat menjadi alternatif lainnya untuk mengurangi emisi gas karbon.
Selain sebagai sumber pangan mandiri bercocok tanam di rumah juga baik untuk kesehatan psikis dan fisik kita apalagi jika dilakukan bersama dengan anggota keluarga lainnya.
Keempat, Gunakan Transportasi Umum dan Sepeda
Bayangkan jika ada 40 orang yang akan berangkat kerja dan masing-masing memakai kendaraan pribadi dibandingkan 40 orang tersebut sama-sama menggunakan kendaraan umum.
Semisal satu bis besar tentu jejak karbon yang ditinggalkan dengan menggunakan bus akan lebih sedikit dibandingkan 40 mobil pribadi di jalanan, lebih-lebih jika bus yang digunakan ternyata mobil listrik misalnya atau berbahan bakar ramah lingkungan.
Untuk jarak tempuh yang tidak terlalu jauh mungkin kita bisa berjalan kaki ataupun menggunakan sepeda yang tidak meninggalkan emisi karbon dan pastinya menyehatkan tubuh kita.
Kelima, Gunakan Lampu Hemat Energi
Penerangan rumah khususnya ketika malam hari adalah salah satu sumber terbesar dalam pemakaian listrik di rumah tangga  kita selain alat-alat elektronik tentunya.