Pertama, Cabut Colokan dan Matikan Perangkat dan Alat Elektronik Jika Tidak Sedang Digunakan
Menghemat konsumsi listrik di rumah tangga adalah langkah konkret kita yang dapat mendukung pengurangan emisi dari sektor rumah tangga.
Karena seperti kita ketahui bersama, pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar masih bersumber dari energi yang tidak terbarukan seperti batubara, gas, dan lain sebagainya.
Langkah sederhana yang dapat kita lakukan adalah mematikan perangkat elektronik jika tidak sedang digunakan.Â
Alat-alat elektronik seperti TV, AC, Microwave, dan lain sebagainya dapat kita matikan jika sedang tidak digunakan dan lebih penting juga jangan lupa jika memungkinkan cabut kabel colokannya. Karena tanpa kita sadari, colokan yang terpasang dan tidak terpakai ternyata masih bisa mengalirkan listrik termasuk juga seperti pengisi daya HP, Â laptop, ataupun perangkat elektronik lainnya.
Khusus untuk AC ada baiknya jangan terlalu sering dipakai, cara menyiasatinya adalah kita dapat membuka jendela kita lebih sering agar aliran udara alami masuk ke rumah kita.Â
Alternatif lainnya juga dapat menambahkan koleksi tanaman yang baik untuk menyaring udara ataupun menyaring polutan juga dapat kita lakukan. Tanaman tersebut misalnya lidah mertua, lidah buaya, sirih gading dan spider plant.
Kedua, Jangan Membuang-buang Makanan
Tahukah kita industri agrikultur dan peternakan ternyata menyumbang besar terhadap emisi gas kaca secara global lho. Dan industri ini sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan kita dari sektor rumah tangga.
Fakta menunjukkan bahwa industri rumah tangga kita sering sekali menghasilkan makanan sisa yang sebenarnya bisa dicegah atau jika sudah terlanjur dapat digunakan lebih lanjut.