Sebaliknya micromanagement sebenarnya tidak selalu buruk dipraktikkan, khususunya untuk organisasi yang cenderung kecil dan anggota tim adalah anggota baru yang nirpengalaman ataupun masih dalam tahap meraba-raba.
Namun meski diingat jika ingin perusahaan atau organisasi bertumbuh dan lebih besar maka praktik micromanagement harus mulai ditinggalkan dan mulai mengadopsi semangat pola kepemimpinan macromanagement yang lebih populer dan dinamis.
Semoga rangkuman tadi memberikan pemahaman dan bermanfaat bagi kita semua ketika menjadi pemimpin ataupun dipimpin oleh tipe kepemimpinan yang berbeda.
Selamat beraktivitas!
Jadi kamu pilih menjadi maromanager atau micromanager nih?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI