Seorang micro manager akan sedikit bahkan tidak memberi ruang sama sekali akan nilai kreativitas dan berpikir kritis, dikarenakan mereka terlibat langsung hampir di seluruh tahapan pekerjaan dari bawahannya.
Kelebihan dan Kekurangan Macromanagement
Hal tersebut dapat dipahami karena seorang bos yang memiliki gaya kepemimpinan macromanagement cenderung lebih melihat visi ke depan dan memberikan kepercayaan lebih kepada para bawahannya sembari tetap memberi kontrol serta juga ruang kreativitas yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan bersama
Di masa sekarang di mana semua akses informasi serta perubahan dalam dunia bisnis sangat dinamis, seorang pemimpin dengan tipe macromanagement menjadi seorang teladan dan primadona.
Namun, tipe kepemimpinan macromanagement tidak selalu baik di segala kondisi dan situasi karena dengan tipe kepemimpinan seperti ini terkadang di saat tertentu dan kritikal dan membutuhkan fokus lebih dalam lingkup lebih kecil akan membuat kebingungan bagi bawahan yang terkadang kesulitan memahami maksud dan tujuan dari seorang macromanager yang cenderung menyampaikan gagasannya secara umum dan dalam lingkup besar.
Sebuah contoh saja ketika suatu hari atasan saya yang meminta tolong saya membuat sebuah bahan presentasi tentang sebuah proyek pengadaan barang dan jasa di sebuah shorebase di wilayah Kalimantan Timur. Beliau hanya menginstruksikan saya untuk membuat power point yang berisi informasi kunci dari proyek tersebut.
Saya mencoba menanyakan informasi umumnya apa saja yang diperlukan beliau hanya menyampaikan latar belakang, gambaran scope of work, rangkuman proses tender, serta kesimpulan dan rekomendasi.
Saat itu saya coba buat sedemikian rupa hingga poin-poin yang disampaikan atasan saya termaktub dalam slide-slide presentasi, lalu secepatnya saya sampaikan kepada beliau.
Dan setelah dilihat sekilas beliau merasa presentasi saya masih kurang detail dan merangkum apa yang disampaikan akhirnya dia meminta saya menambahkan beberapa informasi lainnya sampai bolak balik tiga kali koreksi dan perbaikan, padahal saya sudah mencoba merinci dan menuliskan apa yang beliau sampaikan.
Bukan sekali itu saja terjadi beberapa kali rekan kerja saya pun merasakan hal yang sama terkadang instruksi dan informasi yang disampaikan beliau kurang terperinci dan ditangkap secara baik oleh anggota timnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!