Namun, banyak risalah tentang pendidikan atau pembelajaran sepanjang hayat menunjukkan bahwa kedua istilah tersebut populer, meskipun arti sebenarnya tidak sepenuhnya jelas. Popularitas kedua istilah ini tidak mengherankan jika melihat ajaran agama dan peribahasa yang banyak mengungkapkan tentang pentingnya pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat.
Ada beberapa argumen yang mendukung pentingnya melanjutkan pendidikan. Rasionalitas dilihat dari perspektif ideologis, ekonomi, sosiologis, politik, teknologi, tetapi juga psikologis dan pedagogis.
a. Ideologis
Semua manusia yang dilahirkan ke dunia memiliki hak yang sama, terutama hak atas pendidikan dan peningkatan pengetahuan, serta keterampilan. Pendidikan sepanjang hayat akan memungkinkan seseorang untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
b. Ekonomi
Cara paling efektif untuk keluar dari "lingkungan kemiskinan" yang menyebabkan kebodohan dan kebodohan yang menyebabkan kemiskinan adalah melalui pendidikan. Pendidikan seumur hidup memungkinkan seseorang untuk: meningkatkan produktivitas, memelihara dan mengembangkan sumber daya yang ada, memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih menyenangkan dan sehat, serta memiliki motivasi untuk merawat dan mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga peran pendidikan keluarga menjadi sangat besar dan penting.
c. Sosiologis
Orang tua di negara berkembang seringkali tidak menyadari pentingnya sekolah bagi anak-anaknya. Karena itu, banyak anak mereka yang tidak sekolah. Oleh karena itu, melanjutkan pendidikan adalah solusi untuk masalah ini bagi orang tua.
d. Politik
Dalam demokrasi, setiap orang harus memahami pentingnya hak milik dan memahami fungsi pemerintah. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus diberikan kepada semua orang. Jadi ini adalah tantangan belajar sepanjang hayat.
e. Teknisi