Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kisah Sejumlah Kontrak Kredit Macet Berlatar Persahabatan, Teman Masa Gitu

11 Agustus 2023   17:43 Diperbarui: 11 Agustus 2023   21:00 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Adalah Pak Miko (nama samaran) seorang pedagang lalapan di tengah kota. Pak Miko debitur setia di kantor. Sudah empat kali kredit. Tiga yang pertama lancar jaya. Satu yang terakhir punya skor buruk. 

Ketika disambangi, akhirnya terungkap. Pak Miko berbaik hati mengajukan pembiayaan sebuah iPhone buat seorang sahabat di luar pulau dengan bekal track record yang mulus. Dua bulan lancar, bulan ketiga dan seterusnya batuk-batuk. 

"Bayarin dulu lah Bro, ntar ta ganti uangnya," demikian permintaan si sahabat. 

Demi persahabatan, Pak Miko pun menalangi. Namun pola yang sama terulang lagi di bulan -bulan berikutnya. Akhirnya Pak Miko cekcok dengan istrinya yang tak ingin dana modal usaha lalapan diambil buat bayar cicilan sebesar satu jutaan setiap bulan. 

Kekesalan sang istri kian bertambah lantaran gara-gara kontrak kredit menunggak ini harapan mereka mengajukan kredit rumah ditolak oleh Bank.

Celakanya lagi, apa yang dilakukan Pak Miko diketahui oleh mertua. Pak Miko tidak hanya harus pasang badan dengan sang istri, tapi juga dengan panasnya lidah mertua. 

Mau terus dibayarin karena kadung sudah pakai namanya dia, tapi yang sudah dibayarkan oleh Pak Miko di bulan-bulan sebelumnya belum juga dikembalikan si sahabat, serba salah memang. 

Pak Miko meminta dengan sangat agar jangan datang lagi ke rumahnya karena bila dilihat oleh sang mertua yang sedang dalam kondisi sakit menahun, bisa menambah beban pikiran mertua. 

"Masa harus nalangin terus. Teman tapi kok gitu ya. Nyusahin," curhatnya.

"Lah dirimu sok jadi dinas sosial," celetuk istrinya dengan sedikit emosi. 

Waduh, kok malah melebar kemana-mana!! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun