Ketika saya mencoba memasukkan nomor HP saya di satu aplikasi tersebut, muncul lebih dari 40 an nama terkait saya seperti nama saya dan kerja di perusahaan mana, jabatan di tempat kerja, nama panggilan sehari-hari, termasuk debitur di bank A,B, C dan lain -lainnya.Â
Bukankah ini bisa dipakai sebagai celah bagi si penipu untuk menjadikan seseorang sebagai sasaran dengan mengetahui banyak hal terkait korban yang disasar nya dengan memasukkan beraneka nomor HP yang didapatkannya.Â
Benang merahnya adalah, di satu sisi teknologi digital memang berguna dalam transaksi jasa keuangan, tapi para penjahat digital juga terus tumbuh dan bertransformasi mengikuti tren dan perkembangan teknologi.Â
Mereka senantiasa ada mencari celah yang bisa dimasuki dan disusupi dengan memanfaatkan kelengahan manusia sebagai pengguna.Â
Mari waspada penipuan digital.Â
Salam
Referensi : 1Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H