Begitu mudahnya seseorang penipu dan komplotannya membuat sebuah akun di situs lowongan kerja dan seolah-olah mewakili sebuah perusahaan untuk mencari calon tenaga kerja.Â
Bisa dibayangkan betapa mudahnya dia mengoleksi puluhan hingga ratusan nomor HP para pelamar. Tidak hanya nomor HP, termasuk juga nomor E KTP juga nomor NIK KK.Â
2. Pertemanan grup di medsos seperti WAG, FB dan lainnya.Â
Tanpa sadar seorang penyusup bisa masuk dalam sebuah grup atau komunitas pertemananan sosial dimana tak ada filter siapa -siapa yang boleh masuk dan jadi anggota di dalam grup itu.Â
Pola hidup orang Indonesia yang ramah dan mudah bersosialisasi hingga mengumbar nomor HP menjadi bahan empuk bagi si penipu dan sindikatnya.Â
3. Mengisi pulsa di konter HP, rawan disalahgunakan.Â
Mungkin bukan salah si pemilik konter pulsa yang kerap mencatat nomor -nomor HP pelanggan di buku manakala transaksi pulsa.Â
Tapi akan kemana dan berada di mana buku -buku yang begitu banyak tercatat nomor HP orang itu yang kadang bisa dijadikan bahan empuk si penjahat dan gengnya.Â
4. Aplikasi yang bisa di instal untuk mengecek identitas seseorang.Â
Kemajuan teknologi aplikasi seperti GetContact, True Caller dan lainnya di satu sisi sangat baik sekali untuk mengecek siapa pemilik nomor HP karena berisikan banyak info penting mengenai orang tersebut.Â
Seperti nama panggilannya, dimana dia tinggal, dimana dia bekerja, istri atau suaminya siapa, bahkan hingga nama anaknya.Â