Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Urbanisasi Pasca Lebaran, Akankah Mengubah Stigma Nasabah Berstatus Pendatang?

17 Mei 2023   15:49 Diperbarui: 18 Mei 2023   03:59 1845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warga yang berdatangan dari kampung halaman pasca mudik (Kompas.com/Garry Andrew Lotulung)

Bisa jadi si marketing merasa nasabahnya mampu bayar, tapi kendala status tempat tinggal, makanya disarankan kalau bisa nanti bayar enam bulan di depan plus DP. Itu mungkin analisanya saya. 

Dengan sudah bayar di depan, tentu sekalipun bila si nasabah itu akhirnya tak lama ngekos di situ lalu pindah atau pulang kampung lagi, dia cenderung akan bertanggung jawab. Istilahnya nasabah sudah diikat. 

Tanggung ngga sampai lunas, sudah banyak bayar di depan. Dan kreditur pun meminimalisasi kerugian karena perilaku nasabah pendatang yang suka nomaden alias pindah-pindah kos. 

Dua sisi debitur berstatus pendatang, untung atau buntung? 

Dalam bisnis pembiayaan, profit ditentukan dari volume penjualan dan total AR (Amount Receivable) yang artinya total pokok hutang ditambah bunga. 

Banyaknya jumlah nasabah akan menambah fee base income yang berasal dari biaya admin dan lain sebagainya. Sedangkan semakin besar nilai pembiayaan akan kian besar keuntungan bunga. 

Bandingkan pembiayaan sebuah iPhone, sebuah motor dan sebuah mobil. Meski cuma 1 unit kredit, tapi profit yang diberikan sangat jauh berbeda. 

Pada segmen nasabah berstatus tempat tinggal mess, kos-kosan hingga rumah kontrakkan, mereka lebih banyak kredit motor dan barang-barang bersifat durable. 

Misalnya HP, iPhone, mesin cuci, lemari es hingga kredit dana dengan jaminan atau tanpa jaminan. 

Meski nilai AR nya lebih kecil dibanding kredit mobil, tapi karena volumenya tinggi lantaran sangat dibutuhkan oleh mereka, ini jadi pasar yang potensial. Sayang bila tidak dikelola dengan baik. 

Namun seperti pada contoh pertama di awal tulisan, habit nasabah yang suka berpindah-pindah kerap ditemui dalam kasus-kasus di lapangan manakala nasabah menunggak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun