Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Urbanisasi Pasca Lebaran, Akankah Mengubah Stigma Nasabah Berstatus Pendatang?

17 Mei 2023   15:49 Diperbarui: 18 Mei 2023   03:59 1845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warga yang berdatangan dari kampung halaman pasca mudik (Kompas.com/Garry Andrew Lotulung)

"Hmm....Terus temanmu uda bayar?" tanya saya kembali

"Uda pindah kos dia Bang, dari bulan lalu. Jangankan motor, uang kosnya aja kagak bayar," sambungnya.

Kisah nyata lain terdengar dua minggu lalu. Kali ini dari seorang pedagang gado- gado langganan saya. 

Si abang yang berasal dari sebuah kabupaten di Jawa Timur itu mengeluhkan sulitnya disetujui manakala hendak kredit motor. 

"Masa gara-gara tempat tinggal yang belum ada setahun, disarankan harus bayar enam bulan di depan. Kalo cicilan 1,5 juta berarti 9 juta gue mesti siapin," tutur nya. 

Hmm....benang merah dari dua contoh di atas berkaitan erat dengan urbanisasi, status tempat tinggal dan antisipasi resiko kredit. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Tradisi mudik sebelum lebaran hampir selalu dibarengi tradisi balik berbalut urbanisasi pasca lebaran. 

Anggapan bahwa di kota lebih baik masa depannya dibanding di desa, akan selalu bikin kota-kota besar diserbu para pendatang.

Jakarta, Denpasar, Makasar, Medan dan sejumlah kota besar lain di Indonesia jadi tujuan kaum urban. 

Ada yang membonceng keluarganya saat mudik, ada pula yang tipikal alone ranger alias bertualang sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun