Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Membedah Motivasi Nasabah yang Rela Umur Habis di Jalanan, Demi Cicilan Rumah dan Kendaraan

18 Maret 2023   12:59 Diperbarui: 19 Maret 2023   17:36 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imbasnya, jarak pulang pergi antara rumah dan lokasi kantor memakan waktu. Namun bagi mereka itu lebih baik daripada ngontrak bertahun-tahun tapi harga sewa bulanan sama dengan cicilan bulanan KPR. 

Dokpri_2019
Dokpri_2019

Bagi mereka keputusan itu tidak salah. Cukup terbantu apalagi setelah lahir anak pertama. Biar makan seadanya namun sekuat kuatnya semua cicilan bisa terbayar, termasuk juga ada angsuran kendaraan dan elektronik. 

Apa yang dijalani pasangan suami istri di atas, merupakan realita dari hidup di kota besar. Mungkin tidak hanya mereka yang mengalami tapi ada banyak pasangan lain juga yang serupa.

Mau beli rumah, harga makin melambung dari tahun ke tahun. Harga tanah per are di pusat kota makin mahal karena status kota yang meningkat justru mendatangkan makin banyak investor dan urbanisasi. 

Tanah bukan sumber daya alam yang bisa diperbaharui. Tak bisa diproduksi bila luasnya kian menyusut seiring jumlah penduduk yang bertumbuh. 

Ibarat bila dulunya luas satu are ditawarkan ke 100 orang, kini luas tanah yang sama diperebutkan 1000 orang. 

Wajar bila harga merangkak naik mengikuti hukum permintaan dan penawaran. Itulah mengapa harga rumah jadi makin sulit digapai masyarakat di kota lantaran yang bikin mahal itu  tanahnya bukan bangunannya.  

Inilah pula salah satu pendorong mengapa para pengembang membeli lahan di pinggiran atau di luar kota yang relatif lebih murah. 

Mereka kemudian membangun dan memasarkan propertinya lewat bank atau perusahaan pendanaan dengan cara kredit. 

Apalagi dalam jangka panjang, daerah -daerah pinggiran akan berkembang sejalan dengan berkurangnya lahan tanah di pusat kota. Dan para investor pun akan mencari lahan -lahan baru untuk membangun dan mengekspansi bisnisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun