Pada kredit atas nama, biasanya si calon nasabah tak antusias bila meladeni banyak pertanyaan atau mungkin penawaran dari pihak pembiayaan karena mereka bukan nasabah yang sebenarnya meski KTP, KK dan slip gaji dan data penghasilan mereka yang digunakan.Â
3. Tak mau diketahui pasangan, anak atau orang tua.Â
Pada kasus kredit atas nama dengan kisah motor di atas, sang anak majikan tidak mengetahui kesepakatan antara si orang tuanya dengan si mantan anak buah soal dibayar cicilan dengan cara potong gaji sejuta sebulan. Setelah ditagih baru anaknya tau.Â
Demikian juga pada kisah kredit HP untuk adik sepupu. Si suami tidak mengetahui keputusan istri rela menjadi nasabah " palsu" demi adik sepupu. Setelah ketahuan, baru sang suami yang berbicara langsung dengan keluarga istri untuk segera melunasi.Â
Apa dampak negatif dari kredit atas nama?Â
1. Kelalaian membayar.Â
Ini yang mesti diantisipasi karena tim analis kredit menyetujui kontrak tersebut berdasarkan kapasitas dan kemampuan finansial " nasabah palsu" bukan nasabah sebenarnya.Â
2. Klaim asuransi atau klaim garansi barang jadi sulit.Â
Karena unit barang atau jasa (uang) bukan dipakai oleh si nasabah, agak menyulitkan untuk proses asuransi atau klaim garansi andai terjadi sesuatu pada unit kontrak Â
Misalnya kendaraan, sejumlah syarat asuransi bila kecelakaan atau meninggal dunia adalah bila unit digunakan nasabah.Bisa - bisa klaim ditolak.
Demikian juga kredit barang. Bagaimana menjelaskan kondisi barang dan kapan terjadi kerusakkan bila bukan si nasabah yang memakai.Â