Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Nasabah dan Bisnis Pembiayaan, Bukan Bagaimana Memulai tapi Bagaimana Menyelesaikan

7 Februari 2022   00:07 Diperbarui: 7 Februari 2022   09:50 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kredit kendaraan bermotor.| Sumber: SIS via Kompas.com

Pertama, masuk daftar black list di perusahaan tersebut dan kantor cabangnya di daerah lain. Ditambah tercatat di SLIK dan BI Checking sehingga bisa ditolak di lembaga pendanaan lain. 

Kedua, dampak sosial dan trauma pada keluarga karena tak hanya harta yang diwariskan, tapi utang juga dihibahkan. Ini bisa bikin konflik sosial di internal keluarga.

Ketiga, nama baik dan reputasi. Bila status sosial tinggi, tentu akan terasa kurang baik bila bermasalah dalam kasus kredit. .

Pada akhirnya, bisnis pembiayaan adalah bisnis risiko dan nasabah menempatkan dirinya sebagai subyek dari risiko tersebut. 

Meski tak dapat disangkal manisnya madu dari keuntungan bunga bagi pemberi kredit, sama manisnya dengan sebegitu mudah nasabah memiliki akses untuk mendapatkan "sesuatu" dalam tanda petik yang rasanya mahal. 

Bagaimana menurut Anda?

Baca juga : " Menjamurnya Ritel Modern, Mampukah Kios Tetangga Bertahan?" 

Salam, 

Brader Yefta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun