Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mau Mendua Hati? Pikirkan Dulu Resikonya

24 Oktober 2021   15:57 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:41 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Pengambil resiko. 

Mereka yang kerap mendua hati adalah orang - orang yang suka resiko. Demi hasrat dan keinginan, mereka rela berhadapan dengan sanksi sosial. 

Prinsip mereka hidupnya adalah urusan dan tanggung jawabnya sendiri. Ngapain orang lain ngurus. 

Padahal sejatinya manusia adalah makluk sosial. Tak bisa hidup sendiri. Dari lahir nyampe balik ke tanah lagi tetap butuh bantuan orang lain. 

3. Citra diri yang salah.

Banyak orang ngga sadar, bahwa mereka yang terlibat sebagai pelakor (perebut suami orang) atau Senior ( senang istri orang) adalah oang - orang dengan gambar diri yang salah. 

Dengan menyelinap pelan pelan ke hubungan orang lain, mereka mencoba menarik perhatian dari yang disasar lantaran gambaran ideal di benaknya. Padahal ideal itu sifatnya relatif. 

Citra diri yang rendab bisa bikin orang selalu ngeliat dirinya kurang dan kalah keren dari orang lain. Padahal orang lain mungkin merasa dalam sisi yang lain, orang itu jauh lebih beruntung dibanding dirinya. 

Keinginan untuk mendominasi dan mencari perhatian dirasa mampu menaikkan pride (kebanggan) diri dari orang lain yang merendahkannya. 

Pernahkah melihat seorang pelakor ketika bisa mendapatkan yang lebih baik, meski itu milik orang ? Atau seorang pria yang bisa tidur dengan wanita yang sudah bersuami ? 

Meski negatif, itu kadang "PRIDE" bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun