Misalnya untuk sementara, terkait situasi dan kondisi baik di internal maupun eksternal, sehingga penerimaan karyawan dibatasi atau tidak dulu hingga dibuka kembali pada periode mendatang untuk posisi tertentu.
Sudah barang tentu, untuk mengelola program kerja tertentu dengan target yang spesifik, karena belum ada SDM yang diterima, sementara dialihkan pada sejumlah pegawai.Â
3. Institusi di pusat membuat program strategis baru yang harus dijalankan di cabang, di luar dari spesifikasi bidang kerja rutin.Â
Kantor pusat biasanya sebagai penyalur ide dan penuh orang -orang kreatif dengan wawasan maju dan melihat secara holistik. Kantor cabang di daerah umumnya hanya menjalankan strategi dan  menguji coba terobosan dari atas.Â
Demi kepentingan tersebut, biasanya kantor pusat akan menunjukkan (lewat memo) divisi mana di kantor cabang yang akan menjalankan dan bertanggung jawab penuh atas sejumlah penerapan.Â
Salah satunya adalah menjual produk asuransi pada nasabah. Ini sebelumnya lebih banyak tugasnya CS (Customer Service). Tak seperti di bank, biasanya sudah ada yang namanya Bancaassurace, namun di finance tak ada dan harus dilakukan oleh divisi yang ditunjuk.Â
Karena sifatnya wajib, harus merangkap.Â
4. Kedekatan dan relevansi dengan bidang kerja sehari -hari.Â
Meski tanpa memo penunjukkan dari pusat, pimpinan kantor  diberi kewenangan memilih salah seorang yang dirasa tepat untuk menjalankan tugas baru, meski sudah punya bidang kerja harian. Hal ini bisa jadi dikarenakan relevansi terkait job description nya.Â
5. Punya bakat dan minat yang spesifik, berkaitan tugas tersebut.Â
Rangkap tugas model ini, biasanya sifatnya PTTM alias Penting Tapi Tidak Mendesak. Ini istilah saya aja untuk membahasakan rangkap tugas yang diberikan, karena si pegawai tersebut dikenal punya minat di bidang tersebut.Â