Mereka umumnya tetangga samping kiri kanan atau yang tinggal di gang-gang berdekatan lokasi tempat belanja.Â
Bisa jadi karena sudah kenal dekat sama pemilik usaha, sehingga dirasa tak apa-apa bertransaksi tanpa mengenakan masker.Â
Saya yang kadang ikutan belanja dengan bermasker, mau negur juga tidak enak. Padahal kita samaan mengantri dan mengumpul pada kios sembako tersebut yang ruangannya ngga luas-luas juga.Â
Sayangnya juga, pemeriksaan dan pengawasan kadang malah menjauh dari gang-gang dan jalan kecil. Lebih banyak aparat dan satpol PP hanya menyidak dan mengawasi di jalan-jalan utama dan komplek perumahan besar.Â
Apa semua dikembalikan ke Pak RT atau Pak RW mungkin untuk pengawasan kelompok warga yang lebih kecil. Atau mungkin seperti kata ibu pedagang usaha makanan langganan saya itu: kembali pada kesadaran masing-masing.Â
Ya sudahlah...
Salam,Â
Penulis : Adolf Isaac Deda
Baca juga:Â Selamat Jalan Dokter Tigor Silaban, Anak Arsitek Masjid Istiqlal dan Janjinya Mengabdi di Papua