2. Bila memang ada hajatan yang berpotensi mengundang banyak orang, minta izin atau ibaratnya permisi dahulu pada tetangga kiri dan kanan, agar tak salah paham.
Lebih baik batasi juga waktunya agar tak kelamaan, misal cuma 1 atau 2 jam, sehingga penghuni lain juga bisa memobilisasi menyesuaikan waktunya.Â
Sendainya ada lahan kosong di sekitar komplek dan tak jauh, bisa difungsikan bersama sebagai lahan parkir bila ada hajatan. Tentu jaraknya juga tak jauh sehingga tak menyusahkan bila berjalan ke rumah di mana acara itu diadakan.Â
3. Pahami juga kondisi sosial ekonomi hidup bertetangga
Ada tetangga yang belum memiliki kendaraan roda 4 namun hanya punya sepeda motor.Â
Manakala yang punya mobil atau tamunya keseringan memakai parkiran di depan rumah orang, (maaf belum dikasih rezeki untuk punya kendaran roda 4), itu juga bisa memunculkan kesenjangan dan kecemburuan sosial meski tak diungkapkan mungkin.Â
"Beli mobil bisa, tapi parkiran ndak punya?", itu celetukan yang kadang ngga enak juga didengar apalagi dalam hidup bertetangga.Â
Jadi pandai-pandai lah mengelola rasa, mengelola empati. Supaya tidak dibilang: tetangga masa gitu
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H