Sebagai tipe orangtua penolak generasi sandwich, mereka mengelola sendiri aktivitas usaha harian. Padahal bapak telah berusia 74 tahun dan ibu 61 tahun.Â
Jadi bagaimana mungkin tidak membantu. Maka saya bergegas ke ruang tamu dan mengeluarkan dompet kemudian membayar uang kepada supplier buah. Ibu pemasok buah pun mengucapkan terima kasih kepada saya.Â
Terlihat suaminya sedang menungggu di atas sepeda motor di parkiran rumah, sembari matanya melirik ke teras lewat spion motor. Ketika mereka pulang, saya mendapatkan sebuah pelajaran berharga.Â
Terlebih beliau curhat soal pola bisnis di antara mereka. Termasuk karakteristik si penagih yang bagi saya orang baru dan juga tipikal nasabah sebagai orang lama yang saya kenal baik.Â
Kisah di atas ini saya tuliskan, semoga jadi pembelajaran juga. Kali-kali ada manfaatnya...hehe.Â
Keuntungan dan kerugian pola bisnis "ambil aja dulu, nanti baru bayar," tanpa hitam di atas putih.Â
Konsinyasi (consignment) secara sederhana, adalah sistem titip jual. Umumnya dilakukan oleh pemilik produk yang menitipkan produknya pada pihak yang nantinya akan memasarkan produk tersebut.Â
Pada sistem kerja sama ini, biasanya terlebih dahulu dibuat surat perjanjian yang berisikan hak dan tanggung jawab, beserta konsekuensi atas kondisi-kondisi tertentu sesuai kesepakatan bersama.Â
Bukti hitam di atas putih pada lembaran kontrak, akan saling mengikat satu sama lain.Â
Ketika masih bekerja di sebuah perusahaan impor asal Amerika, saya mewakili kantor kerap melakukan sistem ini dengan sejumlah rekanan.Â
Baik itu pengusaha lokal atau para ekspatriat asing yang punya usaha di Bali, dan membutuhkan produk tersebut. Â Â