Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menghadiri Pesta Nikah dan Kebiasaan Donasi Minimalis Makan Maksimalis

13 Februari 2021   17:42 Diperbarui: 13 Februari 2021   21:55 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini juga salah satu tipe di warga kita. Sudah ngasih sekedarnya, tapi pulang kondangan masih bungkus rendang, sate bakar, aneka kue, es krim, jajanan, camilan hingga minuman kemasan botol atau plastik. 

Biasanya kresek atau tas plastik sudah disiapkan lebih dahulu sebelum hadir. bahkan kadang rantang susun mini sudah lebih dulu ditaruh di bawah meja hidangan. Weleh-weleh...

Bagaimana semestinya?

Selama ini hampir tak ada aturan baku atau norma tertulis yang mengatur nominal donasi pada helatan hajatan lokal yang mengundang orang hadir. Rasa-rasanya juga tak etis meminta setiap undangan harus memberi kisaran tertentu. 

Yang kemudian beralih di satu dasawarsa terakhir adalah menyarankan agar donasi lebih baik dalam bentuk uang dan bukan barang. 

Pertimbangannya dana hadiah bisa dibelikan barang sesuai minat dan kegunaaannya bagi pemilik hajatan, atau sumbangan yang terkumpul bisa menggantikan pengeluaran yang sudah dikeluarkan demi menghelat acara. 

Meski anjuran seperti ini agak sulit diterapkan oleh mereka yang tinggal di desa atau di kampung dengan penghasilan utama sebagai petani,peladang, pekebun atau mungkin nelayan. Lebih baik dan lebih mudah bagi warga dengan profesi -profesi ini memberi hadiah dalam bentuk hasil bumi. 

Di Pulau Sumbawa NTB, jamak terjadi. Petani bawang di Kabupaten Bima atau Petani Padi di Kabupaten Sumbawa, atau sebagai pelaut, sangatlah ringan dirasakan bagi mereka bila mendonasi bawang,padi atau ikan sebagai pengganti uang. 

Tentu ini bentuk donasi yang bisa saja sama dengan daerah lain di tanah air. Apalagi pada warga di pedesaan atau di perkampungan, biasanya jalinan relasinya masih sangat kuat dibanding warga di perkotaan. 

1. Beri yang wajar dan ikhlas. 

Ukuran wajar itu pribadi orang per orang. Karena tak dipatok,jadi berilah yang sesuai kemampuan. Bisanya 10 ribu, berilah 10 ribu jangan 2 ribu. Mampunya 50 ribu atau 100 ribu, berilah minimal separuhnya. 

Ini juga bila dikompensasi dengan jamuan atau sajian yang kan kita terima. Itulah makanya biasanya undangan sudah diberitahukan jauh -jauh hari agar tak hanya sedia waktu, tapi sedia juga berapa nominal yang mau didonasi secara ringan hati,bukan berat hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun