Mungkin itu bagian bagian dari loyalitasnya dalam bekerja karena pada teman-teman yang lain, dia juga tak mengeluh seandainya menunggu hingga lewat satu jam dari masa kerjanya. Namun kebaikannya itu telah membantu saya pada sebuah pencapaian.Â
Menjadi sesuatu yang bisa dikenang dengan hadirnya simbol penghargaan dari kantor pusat yang ditaruh di cabang. Bisa menginjakkan kaki di negara lain itu jauh lebih besar dari tetap ngotot terus-terusan tanyain, kapan sih kamu lunasin sisanya? Eh cicil aja dah!Â
Jadi bagaimana ending-nya uang 1,5 juta itu? Hmm...ikhlaskan aja. David sudah bikin saya ngeuh pada kalimat bijak di atas. Tak mesti juga menagih, bila pencapaian hari ini, siapa kita hari ini, adalah kontribusi kebaikan-kebaikan dari orang yang kita bantu, pada saat melalui proses kehidupan di masa lalu.Â
Bila dia tak membantu saya di masa lalu, apakah saya bisa seperti sekarang? Belum tentu. Itu mungkin alasannya tidak semua harus dinilai dengan uang. Kadang gantinya dalam bentuk lain, yang tak pernah dipikirkan dan dibayangkan. Barangkali itu cara Tuhan membalas apa yang diberi pada orang lain.
Salam,
02 Februari 2021, 13.11.Â