Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Soal Uang Bukan Segalanya Telah Memberikan Saya Pelajaran Bermakna

3 Februari 2021   13:03 Diperbarui: 4 Februari 2021   07:05 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang (Dokumentasi pribadi)

Akhirnya setelah cair dananya, ramai-ramai satu kantor menghadiri seremonial pernikahaannya. Di bulan berikutnya kabar bahagia datang. bahwa istrinya sudah terlambat bulan. Bakalan ada jabang bayi, kita semua pun ikutan senang, 

Ngerasa sudah seperti keluarga karena jumlah karyawan yang sedikit di cabang kamil, biasanya tingkat kepedulian jauh lebih tinggi dibanding yang ratusan atau ribuan dalam satu tempat kerja. 

Si David ini jika dilihat memang pembawaannya paling baik di antara 4 satpam di kantor. Setidaknya itu menurut saya, dan juga beberapa teman. Bertanggung jawab sama kerjaan dan tak pernah telat. 

Posisi meja saya yang selalu di ruang depan berdekatan dengan meja sekuriti, mau tak mau banyak berkomunikasi dengan dia dan petugas pengamanan lain. 

Dibanding teman-temannya, dia lebih dekat bahkan sampai curhat soal keluarganya, gaji perbulan berapa dan semua-semuanya kepada saya. 

Terkadang, jika saya lembur atau ada kerjaan yang penting, meski sudah di luar jam kerja, dia masih mau meluangkan waktunya untuk menunggu.

Setahun setelah kreditnya berjalan, saya diberitahu CO yang dulu handling, bahwa status kreditnya sudah SPT (Surat Perintah Tarik). Biasanya sebelum mengalir ke SPT, di awal akan ditelpon dulu oleh call center. Kalau masih dibuatkan SP1 (Surat Peringatan 1), lalu SP2, kemudian SPT. Gitu lah prosesnya, berjenjang. 

Jadi suatu hari, saya akhirnya mendapat kabar bahwa motornya si David ditarik di Mataram pada saat dia sedang menemani bapaknya berobat sakit ginjal di sana. Jadi meski nasabahnya orang dalem, ya kalo macet, akan ditarik juga kendaraannya. Tidak ada dispensasi atau pengecualian.

Mataram-Sumbawa itu beda pulau 6 jam perjalanan. Si David izin sama kantor akan nyeberang beberapa hari dengan kendaraan yang BPKB-nya itu dulu dijaminkan di kantor. 

"Bos, motor saya ditarik sama debt collector. Pulang aku ke Sumbawa naik bus aja", demikian pesan WA-nya. 

Nah loh, apa yang saya katakan. Lha saya tahu gaji satpam berapa, apalagi ditambah istrinya sedang hamil. Makin membesar perut makin banyak biaya. Pasti si istri tidak kerja lagi bila menjelang lahiran. David juga mesti siapin dana buat melahirkan, belum biaya susu, biaya lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun