Dari tipikal anaknya juga, keponakan ini punya banyak teman lintas agama, lintas suku, sehingga bagi saya dan juga keluarga kakak,itu bisa jadi modal sosial yang mendukung dia selama proses perkuliahan di luar daerah dengan beraneka mahasiswa yang datang dari seluruh Indonesia.Â
2. Pengalaman dan fakta dari pihak keluarga sendiri.Â
Karena dulu saya kuliah di sana,jadi tau SPP nya atau sekarang disebut UKT, kisaran berapa. Kalo dulu jurusan eksak sekian, kalo ngambil jurusan non eksak sudah pasti lebih murah. Itu saya gambarkan lebih awal pada keponakan sebelum dia memutuskan pilihan di formulir PMDK nya.Â
Mau naik bis yang ke kampus sekian, mau ngekost sekian, mau ini dan itu, akan begini akan begitu. Termasuk kuliah di Pulau Dewata akan seperti apa dan bagaimana, termasuk sosial, budayanya, makanannya, dan pergaulan sosialnya.Â
Ada kelebihan, ada juga kekurangannya. Mau kuliah di Jakarta, kuliah di Makasar, kuliah di swasta atau di negeri, di Indonesia atau di belahan dunia lain, lebih kurangnya pasti ada. Tinggal pilah pilih aja dan putuskan. Menyesuaikan dengan kemampuan (keuangan dan minat kemauan si anak).Â
Selagi keluarga mampu, bersyukur. Karena banyak yang tak bisa mencicip dunia kampus bukan sebab tak pandai, tapi tak mampu secara materi. Kalo sudah kuliah, kuliah yang baik sampai selesai. Karena bukan bagaimana memulai, tapi bagaimana menyelesaikan.Â
Salam,Â
11 Januari 2021, 22.24 Wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H