Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Operasi Batu Ginjal dan Perubahan Hidup Setelahnya

1 November 2020   15:18 Diperbarui: 5 April 2021   17:30 8146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batu berwarna putih abu-abu, seperti kristal. Saya memasukkannya ke sebuah plastik bening dan menggantungnya di kamar. 

Saya menunggu setiap kali berkemih apakah ada batu-batu berikutnya. Ternyata tidak pernah ada. Hanya satu itu saja. Dan puji syukur selama 11 tahun tidak pernah lagi mengalaminya.

Kabar keluarnya batu saya sampaikan pada dokter P dan istrinya, mengucapkan banyak terima kasih untuk bantuan dan tindakan medis yang dilakukan pada saya. Sangat berjasa dan tidak akan bisa dilupakan dalam hidup. Tuhan memakai para dokter sebagai perpanjangan tangan-Nya sebagai penyembuh.

Apa yang berubah setelah operasi batu ginjal tahun 2009

Menjalani tahun-tahun berikutnya setelah operasi memberi insight dan pembelajaran. Bila penyebab batu ginjal berdasarkan yang diungkapkan kedua dokter yang menangani saya bukan lantaran kolesterol, asam urat, atau penyakit metabolik lain, bisa jadi ada faktor lain, mungkin kebiasaan kurang minum air putih.

Latar belakang kuliah yang mengharuskan banyak begadang untuk menyelesaikan tugas, boleh jadi tidak diimbangi dengan asupan gizi dan pola istirahat yang cukup. Karena merasa masih muda dan persepsi penyakit "kelas berat" hanya untuk orangtua dan jarang terjadi pada anak muda:

Beberapa hal yang berubah dan menjadi habit hingga saat ini antara lain:

1. Selalu rajin minum air putih
Ngantor di belakang meja atau kemanapun saya pergi, tidak lupa membawa sebotol air kemasan ukuran 1,5 liter atau 2 botol ukuran 600 mili liter. Untuk itu, saya lebih suka ke mana-mana pakai tas ransel agar bisa ditaruh di sana.

Fungsi air bukan hanya untuk minum, tapi bisa juga untuk membasuh muka atau kegunaan yang lain. Ini juga karena pekerjaaan saya yang memang mengharuskan lebih banyak di lapangan atau perjalanan ke luar kota.

2. Jadi aware sama warna urine dan mengamati gejala klinis di tubuh
Karena pernah wajar saya curigaan bila warna urine sedikit merah atau berwarna orange. Apalagi bila merasa ada sakit di pinggang hingga tulang belakang. 

Realitanya selama 2010 hingga sekarang 2020 saya tidak pernah lagi sakit batu ginjal atau ada batu kecil nyelonong keluar. Pernah ada indikasi yang demikian, namun setelah ke dokter, bukan itu penyebabnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun