Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Operasi Batu Ginjal dan Perubahan Hidup Setelahnya

1 November 2020   15:18 Diperbarui: 5 April 2021   17:30 8146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya diberikan beberapa obat, selain antibiotik (karena goresan batu di saluran kencing bisa menyebabkan infeksi) juga ada beberapa obat yang lain. Hasilnya bertahan dua bulan. Namun di bulan ketiga muncul lagi gejala yang sama. 

Pinggang sakit, kencing sedikit dan tertahan. Rasanya tidak enak di badan terutama bagian pinggang ke bawah hingga kaki.

Hingga di bulan November tanggal 09 tahun 2009, rasa sakit mendera saat buang air kecil keluar darah bercampur urine. Segala perasaan dan ketakutan berkecamuk di pikiran. Apalagi teringat salah seorang sahabat yang umurnya masih muda namun divonis gagal ginjal. 

Masa depannya terhenti, hidupnya berubah dan segala rencananya berantakan. Seumur hidup harus cuci darah dan saya salah seorang yang dulunya mengantar ke rumah sakit tuk berobat waktu masih gejala awal muntah-muntah, sebelum penakitnya berlanjut hingga didiagnosa ginjalnya tidak berfungsi.

Konsultasi ketiga dengan dokter Y dengan gejala sakit yang lebih "nendang" dari sebelum-sebelumnya, beliau memutuskan untuk mengirimkan saya ke dokter P, seorang spesialis Urolog di sebuah rumah sakit swasta yang lumayan besar dan terkenal di Bali.

"Dia teman saya, konsultan juga. Coba Mas Adolf ke sana, saya bikinkan rekomendasinya," demikian kata beliau.

Dengan membawa surat pengantar dan dokumen medis selama konsultasi dengan dokter Y, dokter P yang masih muda juga umurnya menerima saya. Beliau meminta saya lakukan USG ginjal lagi. Malam itu juga dan hasilnya diserahkan. 

Dengan masih menahan rasa sakit, saya langsung ke sebuah klinik Radiology di tengah kota. Jam 7 malam melakukan USG dan sekitar jam 8 malam sudah keluar. Hasilnya sebuah batu terlihat di kandung kencing, lengkap dengan ukuran dan diameter serta posisinya.

"Besok pagi harus operasi karena ginjalnya udah mulai membengkak karena urine ngga semuanya keluar karena terhalang batu, naik lagi ke atas," demikian kata dokter P.

Beliau memutuskan segera dilakukan operasi ringan karena secara pemeriksaan tidak ada masalah dengan tekanan darah, gula dan penyakit metabolik lain yang menjadi kendala. Hanya di batunya saja yang mengganjal saluran. 

Saya lalu menginformasikan ke kantor dan meminta izin tidak masuk selama seminggu untuk proses operasi dan pengobatan. Besok paginya dilakukan operasi ringan dan bius separoh badan. Dengan mengenakan keteter, selama 3 hari saya diopname di rumah sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun