Kelangsungan bisnis nasi bungkus dengan sistem nitip - jual ini sangat tergantung sama hubungan baik yang terjalin antara pedagang (pembuat nasi bungkus) dengan pengelola tempat jualan.Â
Dalam hal ini pengelola tempat adalah pemilik kios kecil, pemilik kantin sekolahan, atau pengelola kantin kantoran. Sepakati harga di awal dengan sistem titip jual, sepakati juga porsi nasi dan jenis lauk pauk yang dijual termasuk kemasan.Â
Waktu kapan diantar nasi bungkusnya dan kapan harus diambil sisanya sekalian berapa yang terjual.Â
Nomor telepon/HP juga harus yang mudah dihubungi. Hormati dan hargai juga kebijakan atau aturan di tempat dimana kita menitipkan nasi bungkus kita.
 5. VariasiÂ
Setelah pelanggannya loyal, tidak ada salahnya kita mengvariasikan lauk pauk di nasi bungkus yang kita jual. Walaupun porsinya sedikit, kan bisa kita tawarkan yang lain.Â
Ada pilihan mau daging ayam, mau daging sapi,atau tidak pake daging tapi ikan laut. Mau nasi putih atau nasi kuning. Demikian juga sayurnya. Manusia itu suka mencoba - coba.Â
Lihat saja rasa mie instant, ada rasa ini rasa itu. Selalu ada yang baru. Kadang demi alasan kesehatan juga, sehingga pembeli punya pilihan yang lain tanpa harus mengorbankan kesehatannya. enaknya dapat, sehatnya dapat.Â
6. TesterÂ
Uji dan tes rasa dari nasi bungkus yang Anda buat. Bila rasanya enak, berikan lagi satu atau dua buah bungkus sebagai sampel kepada satu atau dua orang untuk mencoba.Â
Bila enak, Anda bisa mencoba untuk memasarkan. Hal ini dapat dilakukan juga bila Anda adalah orang yang menerima titipan nasi bungkus untuk dijual.Â