Potongan kecil rendangnya enak, tapi nasinya keras. Akhirnya ngga jadi diterusin makannya. Pindah ke tempat lain. Bahkan besok - besok mau beli di situ lagi, jadi enggan atau berpikir dua kali.Â
Jadi rasa itu tetap yang nomor satu. Bahkan sekalipun dijual di dalam gang, tetap dicari sama pembeli. Dan biasanya pembeli yang merasa enak nasi bungkus itu akan menceritakan pada yang lain. Promosi gratis Om...he..heÂ
2. Bersih, sehat dan halal.Â
Wajib dan mutlak hukumnya. Mulai dari bahan - bahan yang dipakai. Beras yang dimasak, daging yang dipakai sampai sayur plus sambal - sambalnya. Juga kemasan dan kertas pembungkusnya.Â
Perhatikan itu, apalagi bila dijual di sekolahan anak - anak TK/SD atau play group yang secara usia sistem pencernaan mereka belum seoptimal orang dewasa.Â
Bila apa yang kita jual adalah makanan yang dibuat dari bahan - bahan yang bersih, halal dan sehat bagi mereka yang mengkonsumsinya, maka rasa aman itu akan muncul.Â
Tidak hanya bagi diri kita yang mengelola bisnis itu, tapi juga bagi mereka yang membeli dagangan kita.Â
3. HargaÂ
Kemaslah nasi bungkus sesuai harga dimana kita akan menjualnya. Bila menjual di sekolahan, buatlah harganya sesuai dengan kantong atau uang jajan anak sekolahan. Bila menjual di terminal atau di kios kecil di pinggir jalan, sesuaikan harganya juga. Bila di koperasi perusahaan atau di kantin bank, kantor pemerintah, berikan harga dasar yang sama seperti ke tempat lain dimana kita menitipkan.Â
Harga 7 ribu di terminal belum tentu bisa diterima bila dijual di kantin sekolahan.Biasanya, tempat dimana kita menitipkan akan menaikkan sekian rupiah dari harga yang dasar yang diberikan. Berapa kenaikannya ya tergantung pengelola di tempat dimana kita menaruh.Â
4. Etika dalam berbisnisÂ