Hi, ini judulnya payung
Tapi bukan payung teduh yang punya Akad
Ini tentang payung, tentang kita
Sekali lagi tentang kita. Aku, kamu lalu kita
Berawal dari jamuan rintik
Gusar karena diam tanpa topik dialek, sedikit terusik
Berkat hanya satu payung
Dengan ragu, tawaran dari bibirmu mengalun terdengar merdu waktu itu
Rasanya aarghh!!!
Kupu-kupu menggelitik perutku
Sungguh, tawaranmu mematri lekuk indah bibirku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!