Mohon tunggu...
Mohammad Adlany
Mohammad Adlany Mohon Tunggu... -

Tegakkan Keadilan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dimensi Wujud Manusia

21 Mei 2011   11:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:23 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelezatan hakiki dunia ini akan menjadi milik seseorang yang telah sampai secara aktual pada tingkatan akal dan telah terlepas dari belenggu khayal, dengan itu dia mampu mendominasi dan mengatur seluruh dimensi dan kecenderungan wujudnya sedemikian sehingga ia tak menginginkan sesuatu selain yang benar dan suci, tidak melihat sesuatu selain kebaikan, dan tidak berfikir selain yang bermanfaat, dia menutup saluran benak dan kalbunya dari segala yang batil dan menjerumuskan, karena itulah sehingga dia akan mampu memahami dan memanfaatkan potensi batinnya dengan semakin baik.

Oleh karena itu, selama kita tidak berusaha mengembangkan potensi-potensi akhlak, dan selama kita belum menjauhkan dan membersihkan kotoran-kotoran dan khayalan-khayalan merusak dari kejernihan benak kita, maka benak tersebut tidak akan pernah merefleksikan hakikat sebagaimana cermin yang memantulkan cahaya, dan kita tidak akan pernah menemukan kecintaan abadi. Jadi, manusia harus merasakan kelezatan khayal dalam jiwa suci, dengan akal menguasai khayalan tersebut dan mengontrolnya dari setiap kecenderungan liar dan sia-sia.

Sumber: http://teosophy.wordpress.com/2009/08/30/dimensi-wujud-manusia/#more-152

[1] . Qs. Al-A’la: 13.

[2] . Qs. Muhammad: 12.

[3] . Syarh al-Isyaraat, jilid 3, hal. 349.

[4] . Qs. Al-Isyra’: 72.

[5] . Qs. Al-Waqi’ah: 79.

[6] . Qs. Al-Mukminun: 12-14.

[7] . Qs. As-Sajdah: 11.

[8] . Qs. Az-Zumar: 42.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun