Mohon tunggu...
Aditya Wicaksono
Aditya Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

SASTRA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Kritik Sastra] Tokoh Kugy Dan Keenan Dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari: Analisis Struktural Tokoh Dan Penokohan

24 Desember 2015   18:07 Diperbarui: 24 Desember 2015   18:11 5740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tokoh Kugy merupakan mahasiswa jurusan Sastra.

Pilihannya mengambil jurusan Sastra adalah buah dari cita-citanya yang ingin jadi penulis dongeng (Lestari,2012:8).

Tokoh Kugy memiliki kebiasaan menulis surat kepada dewa Neptunus dengan media perahu kertas.

Ia mengirim suratnya yang pertama saat mulai bisa menulis sendiri. Kugy melipat surat itu menjadi perahu lalu dihanyutkan ke laut, hampir setiap sore Kugy selalu ke pantai, mengirimkan surat-surat berisi cerita atau gambar untuk Neptunus (Lestari,2012:13).

Tokoh Kugy memiliki pemikiran yang matang tentang dirinya

Di luar dari perilakunya yang serba spontan, Kugy merencanakan dengan matang perjalanan hidupnya. Ia tahu alasan di balik semua langkahnya, dan benar-benar serius menangani impiannya (Lestari,2012:8-9).

            Selain melalui deskripsi pengarang, karakter tokoh Kugy dapat dilihat dari apa yang ia pikirkan ketika berdialog dengan tokoh lain, seperti pada kutipan berikut

“Makan bareng, yuk. Saya traktir. Pemadam kelaparan?” ujar Keenan

Kugy menghela napas. Perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Dan tidak ada manusia lain yang paling ideal untuk menemani makan siang. “Hmmm ... sori. aku harus cabut, ada janji dengan Ami dari Klub Kakak Asuh. Kapan-kapan ya?” (Lestari,2012:95).

 

Dari kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter Kugy adalah ia pandai menyembunyikan sesuatu. Tokoh Kugy dalam novel Perahu Kertas diceritakan menyukai tokoh Keenan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun