Tokoh Kugy merupakan mahasiswa jurusan Sastra.
Pilihannya mengambil jurusan Sastra adalah buah dari cita-citanya yang ingin jadi penulis dongeng (Lestari,2012:8).
Tokoh Kugy memiliki kebiasaan menulis surat kepada dewa Neptunus dengan media perahu kertas.
Ia mengirim suratnya yang pertama saat mulai bisa menulis sendiri. Kugy melipat surat itu menjadi perahu lalu dihanyutkan ke laut, hampir setiap sore Kugy selalu ke pantai, mengirimkan surat-surat berisi cerita atau gambar untuk Neptunus (Lestari,2012:13).
Tokoh Kugy memiliki pemikiran yang matang tentang dirinya
Di luar dari perilakunya yang serba spontan, Kugy merencanakan dengan matang perjalanan hidupnya. Ia tahu alasan di balik semua langkahnya, dan benar-benar serius menangani impiannya (Lestari,2012:8-9).
Selain melalui deskripsi pengarang, karakter tokoh Kugy dapat dilihat dari apa yang ia pikirkan ketika berdialog dengan tokoh lain, seperti pada kutipan berikut
“Makan bareng, yuk. Saya traktir. Pemadam kelaparan?” ujar Keenan
Kugy menghela napas. Perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Dan tidak ada manusia lain yang paling ideal untuk menemani makan siang. “Hmmm ... sori. aku harus cabut, ada janji dengan Ami dari Klub Kakak Asuh. Kapan-kapan ya?” (Lestari,2012:95).
Dari kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter Kugy adalah ia pandai menyembunyikan sesuatu. Tokoh Kugy dalam novel Perahu Kertas diceritakan menyukai tokoh Keenan