Mohon tunggu...
Aditya Wahyu Bambang Pratama
Aditya Wahyu Bambang Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UINKHAS PAI 2019 T20191305 Untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Filsafat Pendidikan

24 Juni 2022   07:04 Diperbarui: 24 Juni 2022   07:19 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Menemukan arti dan tujuan pendidikan adalah pencaria yang sangat sulit karena pendidikan sesuai dengan kehidupan dimana orang hidup. Perumusan teori pendidikan dilatarbelakangi oleh beberapa pengaruh sebagai berikut : teologis, normative, sosiologis, geografis, ekonomi, Budaya dan agama. Dasar pendidikan adalah oleh karena itu, terkadang pertumbuhan pemikiran pedagogis ini membawa penuh paradigm pedagogis sebagai asah otak bangun kembali. Oleh karena  itu, berbagai aliran dan denominasi pendidikan, serta konten, menjadi pertimbangan dalam menyediakan bahasa. Penelitian didasarkan pada kepentingan pendidikan. Alasan untuk kelahiran yang berbeda Sekolah Pendidikan, meskipun ada perbedaan pendapat Pendidikan untuk dapat melihat aspek dan arah yang dipelajari pendidikan islam dan persamaan dan perbedaan.

Kata Kunci: Filsafat pendidikan

ABSTRACK

Finding the meaning and direaction of education is avery long search, because education is in line aith the life in which humans live. The formulation of the concept of education is motivated by surrounding factors such as theological, normative, sociological, geographical, economic, cultural and religious values. The basis of  education also contains historical values about the development of educational thought from an unlimited time, there fore it gives rise to many educational paradigms as acharge of thought to reconstruct it.So that various schools and schools of thought in education are considered in providing formulation because the content of the study is based on interests in education. Because of the birth of various schools of thought in educations, even though there are differences in views in education, so that we can see the aspects and directions that are being studied by each as a discussion because islamic and Westren education have similarities and differences.

Keywords: Philosophy of Education

 

 

PENDAHULUAN 

            Filsafat adalah muslihat para filosof dari segala zaman subyek masalah kehidupan di dunia bermacam-macam pendapat lain. Pandangan para filsuf saling menguatkan memperkuat, tetapi bukan jarang. Perbedaan menghasilkan kesimpulan yang berbeda, bahkan ada yang silih bertentangan menolak. Selain dari factor waktu dan sikap terhadap kehidupan sangat mendasar. Dibelakang mereka, daerah mereka tinggal juga mewarnai pikiran mereka.

            Menurut islam, pendidikan merupaka warna hitam putihnya kehidupan manusia. Menurut islam pendidikan yakni suatu hal yang wajib untuk para kaum laki-laki dan perempuan, dan berlangsung seumur hidup dari lahir hingga ajal menjemput. Menut Lodge: " Pendidikan dan proses Hidup dan kehidupan manusia  itu berjalan serempak, tidak terpisah satu sama yang lain-life is education is llife."[1] Pendidikan menanggung segala kepentingan hidup dan selaraskan dengan dinamika kehidupan dengan perubahan. Selalu berpikir dalam pendidikan kami akan mempelajari secara transcendental dan operasional.

 

METODE

 

            Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dengan format sebagai berikut: Kepu Atakan (studi perpustakaan). Ilmu sastra digunakan untuk mengfrontasikan informasi dan data dengan cara yang berbeda jenis bahan pustaka seperti dokumen, buku, majalah, cerita sejrah, dll.[2]

 

            Studi sastra juga dapat mempelajari beraneka macam buku referensi dan hasil Studi serupa sebelumnya untuk membantu membangun tanah sebuah konsep tentang masalah yang diteliti.[3] Jenis/pendekatan penelitian berupa penelitian kepustakaan, dimajalah dan buku.

PEMBAHASAN

Pengertian Filsafat

Filsafat merupakan Kesimpulan dari hasil pemecahan masalah. Menurut Songdan P. Sheagan, filsafat adalah cinta kebijaksanaan.[1] Jadilah pintar anda perlu mengetahui sesuatu sedalm mungkin tentang sifat tentang suatu, fungsi, ciri, kegunaan, dan solusinya. Imam Barnadiv berpendapat bahwa filsafat bearasak dari bahasa Yunani yang berbentuk kolom ganda pengertian, yakni Firale bermakna cinta, dan supia bermakna kebijaksanaan. Dengan dasar pengetahuan filosofinya itu, diharapkan seseorang dapat mengambil keputusan dan memberikan pendapt secara bijaksana.[2]

Menurut Poedjawijatna, Filsafat berasal dari bahasa Arab yang sangat terkait dengan bahasa Yuani, tetapi asalnya mengandalkan itu bahasa Yunani. Kata Yunani untuk filsafat adalah Philoshophia. Untuk memberi tahu kata Yunani Philoshopia ialah Philo dan Sophia dari atas: Philo berarti cinta dalam arti luas, dengan kata lain, ia mencoba untuk mencapai tujuannya sebab itu perlu. Sophia berarti kebijaksanaan, yang memiliki pengertian uang bijaksana dan mendalam. Menurut asal katanya, filsafat dapat berarti keinginan untuk sampai intelek. cinta pada kebijakan.[3]

Pengertian Pendidikan

Pendidikan ataupun pedagogi bermakna yang diberikan secara langsung disengaja oleh orang dewasa untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa. Pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok apakah orang lain dewasa mencapai standar hiidup kehidupan yang lebih tinggi dari rasa spiritual.[4] Pendidik dapat dipahami dari berbagai dimensi,. Pendidika merupakan proses yang terjadi terus menerus seumur hidup. Kapanpun dan dimanapun proses pendidikan akan senantiasa terjadi. Karena itulah pendidikan tidak bisa lahir dari kehidupan, karena hidup adalah pendidikan yang sesunguhnya.

Terdapat 3 dimensi individu yang dikembangkan oleh pendidikan yang Dimensi pikiran (Akiar), dimensi dzikir  (Hati), dimensi tubuh (Jasadia). Dengan kata lain, pendidikan memiliki tiga Hs: Kepala, tangan, dan hati. Pendidikan adalah media pertumbuhan setiap orang dumensi manusia.

Pengertian Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan dalam pengertian tradisional mrupakan filsafat pendidikan dalam bentuk asli. Pendekatan yang berkembang beberapa alternative jawaban atas pertanyaan fiosofis yang diajukan dalam pendidikan, jawabanya datang dalam beraneka cara. filsafat pendidikan dalam pendekatan berpikir kritis ini, kiriman dapat diedit, tetapi tidak ada batas waktu. Lakukan analisis yang dapat menjangkau masa lalu dan masa depan.

Menurut Jhon Dewey, Pendidikan adalah proses formatif keterampilan dasar, termask kemampuan berpikir dan perasaan untuk kemanusiaan. Anda bisa menyebutnya filosofi sebagai teori umum pendidkikan. Tugas filsafat dan pedagogi terkait erat dengan kata lain, untuk memajukan kehiudpan manusia bersama-sama. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang mencerminkan masalah dalam pendidxikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu, pada dasarnya jawaban untuk semua pertanyaan di lapangan terkait dengan pendidikan. Filsafat pendidikan analisis filosofis dalam pendidikan.

Oleh karena itu, filsafat pendidikan dapat  dipahami sebagai filsafat pendidikan. Hal ini juga dapat dipahami  sebagai pemikiran radikal, sistematis dan universal tentang pendidikan. Filsafat memilki proses dan tujuan penelitian. Tujuanya adalah untuk menciptakan kejelasan pahami dan perkarya seluas-luasnya dan sedalm-dalamnya mem[erjelas dan menyesuaikan bahasa yang digunkan untuk interpretasi pengalaman.

Filosofi-Filosfi Tokoh Filsafat Idealisme

Plato 

Plato merupakan tokoh aliran idealism yang pertama. Sejak menginjak umur 20 thun, Plato mengikuti pelajaran Sokrates, Semakin hari pendalaman pelajaran dari Sokretes lebih bisa diterima oleh Plato. Setelah Sokretes meninggal Plato pergi mengembara selama 12 tahun lamanya 339 SM. Plato lahir dalam keluarga bangsawan Athena dan beliau meninggal pada usia 80 tahun sekitar 427 SM. Ibunya bernama Perictions merupakan turuan dari bangsawan Solon, seorang pemimpin militer dari bangsa ningrat dan penegak dari demokrasi Athena dan juga seorang pembuat undang-undang serta seorang penyair. Sedangkan Ayah plato yang bernama Ariston of Athens merupakan turunan raja pertama Athena yang berwenang saat abad 7 SM.

Aliran idialisme adalah aliran filsafat yang berhubungan dengan menjunjung tentang jiwa. Menurut Plato filsafat berpijak pada petunjuknya tentang adanya ide. Plato membenarkan bahwa ide suatu pondasi yang sewajarnya dari semua sesuatu yang ada sehingga bisa dikenali dari panca indra. ide bukanlah sesuatu yang subjektif yang tercipta dengan pikiran manusia dan oleh karena itu, adanya ide terletak pada ukuran pikiran manusia. Bagi Plato, sebagai pondasi yang sebenarnya ide bersifat objektif. Adanya suatu ide tidak bergantung pada daya fikir manusia. Adanya ide tidak terlihat dalam bentuk lahiriyah tapi gambar asli yang hanya bisa diambil oleh jiwa asli. Ide itu mandiri, sempyrna, abadi dan tidak bisa berubah-ubah. B agi Plato, kenyataan yang demikian membuktikan bahwa dunia indrawi itu hanyalah bayangan yang tidak lengkap dan juga tidak sempurna dari dunia ide. Dunia indrawi hanyalah dunia tiruan dari dunia ide. Oleh karena itu yang utama bagi Plato adalah dunia ide tetapi itu tidak berarti dunia indrawi harus disangkal keberadaanya.

Menurut Bergiseon, rohani adalah tujuan menciptakan suatu visi yang jauh untuk dijangkau, yang artinya naluri dengan cara memotret kenyataan tidak sebagai materi yang padat ataupun dunia luar yang tidak bisa dikenal, mempersoalkan dunia daya hidup yang aktif. Aliran idealisme nyatanya begitu identic dengan alam dan lingkungan sehingga bisa menciptakan adanya dua jenis realita. Yang pertama, seperti terlihat maksudnya setiap apa yang kita lihat di sekitar lingkungan kita pasti ada yang datang da nada yang pergi ada yang mati da nada yang hidup dan seterusnya seperti itu. Kedua, dengan adanya realitas abadi, seperti suatu sifat yang sempurna dan sejati atau bisa disebut ide.

Pendiriannya, aliran idealisme kebenaran semua yang ada. yang terlihat di dunia ini hanya ide. Dunia ide adalah bidang spiritual, wujudnya tidak seperti yang terlihat dalam bayangan. Sementara itu ruang tidak memiliki batas atau titik tumpuh, ide terakhir adalah lengkungan yang artinya tempat mengembalikan kesempurnaan dunia yang dinamakan ide dengan Tuhan, lengkungan sifatnya abadi, setidaknya tidak berubah. Maksud penting dari materi ini merupakan bahwa manusia memiliki prinsip bahwa roh atau jiwa lebih penting dibandingkan dari bahan kehidupan manusia.Pikiran pada dasarnya dilihat sebagai substansi itu bahkan sebagai objek atau materi disebut perwujudan roh atau jiwa.

Konsep keabadian didasari dengan pemikiran Plato yang dualisme mengenau dunia, yaitu dunia ide dan dunia indrawi. Pandangan mengenai tubuh dan jiwa pun bersifat dualisme. Maksudnya adalah, tubuh itu yang terlintas berbeda dua substansi salah satuargumen penting disini adalah kesamaan yang terdapat antara jiwa dan dunia ide. Manusia sebagai suku bukanlah manusia yang sesungguhnya, manusia yang sesungguhnya adalah jiwa yang hanya semacam bayangan yang tidak memiliki dasar dan penyelenggaraan. Dalam tubuh jiwa seperti terperangkap dalam penjara, jiwa itu kekal dan tubuh itu fana. Plato meyakini bahwa jiwa itu abadi dalam dua cara, yang pertama praeksistensi (dia ada mendahului badan) dan yang kedua posteksistensi (dia tetap ada setelah musnah).

Oleh sebab itu, dapat kita simpulkan bahwa aliran Plato bersifat berjalan dan selalu lanjut untuk terus kedepan. Tetapi tidak peduli seberapa subur pemikiran Plato, seorang sajarawan filosofis tetap menawarkan ruang lain untuk menghormati beberapa pendapat dan gagasan yang paling uatama.

Hegel

George Wilhem Friedrich Hegel, lahir pada tanggal 27 Agustus 1770 adalah seorang filusuf yang berasal dari Jerman. Beliau mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penelusuran filsafat di Jerman yang memakai dialektika sebagai metode berfilsafat. Dialektika bagi Hegel merupakan dua hal yang saling bertentangan dan kemudian berdamai atau bisa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antithesis (pengingaran) dan sintesis (penyatuan kontasiksi).[1] Menurut Hegel, idealism bersifat metafisik yang muncul dari disertasi dasarnya, yang mengatakan bahwa semua alam dan sejarah secara mutlak terpengaruh. Esensi tidak dapat ditelusuri disisni sebagai dalam pikiran manusia. Dan idealism Hegel tidak terbatas pada objek persepsi, seperti yang ditelusuri pendahulunya, tapi juga berkaitan dengan segala sesuatu yang ada batasnya. Kesimpulan yang diberikan Hegel adalah bentuk yang terbatas merupakan bentuk yang menggantung karena tidak semuanya terlihat nyata.

Ada tiga hal yang menjadi dasar disertasi Hegel. Salah satunya adalah monism, yang menunjukan bahwa seluruh alam tidak terdiri dari banyak zat dan yang menunjkan bahwa alam semesta hanya terdiri dari satu zat. Yang kedua adalah makhluk, yang yang dapat dikatakan sebagai makhluk hidup utuh atau satu proses hidup. Ketiga rasionalisme, yang menjabarkan bahwa proses kehidupan ini sesuai dengan adanya ide yang memiliki tujuan atau dipahami dengan tidak bersifat spiritual atau subjektif. Hegel sangat mementingkan rasional atau pikiran

Metode filsafat dialektika menurut Hegel adalah jalan untuk mengerti kenyataan maksudnya dengan mengikuti tindakan pikiran atau aturan, asalkan bertitik tolak pada kenyataan yang benar. Pemikiran Hegel tidak bisa lepas dari dialektika antara tesis, antithesis dan sintesis. Dalam bukunya Philosophy of Lighton, Negara bagian dan masyarakat sipil ditetapkan pada kerangka dialektika. Artinya, keluarga adalah tenis, masyarakat sipil adalah antithesis dan bangsa adalah integrasi.

Filsafat Hegel sering disebut sebagai puncak idealism Jerma, pada dasarnya filsafat Hegel mematahkan filsafat terdahulunya. Hegel adalah perwujudan dari ide universal tentang absolutism dan menjelaskan segala sesuatu yang terjadi sebagai suatu proses. Baginya sejarah adalah gerak maju rasionalitas dan kebebasan rasional dan secara filosofis, Hegel memaknai pikiran sebagai perjalanan pikiran menuju pemahaman komprehensig yang bersumber dari pemahaman Tuhan melalui kerasnya realitas yang semakin meningkat. Hegel adalah peikiran spiritual yang melibatkan kita untuk melihat kembali perjalanan kita, mengambil langkah keluar dari realitas kita dan menjauhkan diri sejenak untuk menemukan kesadaran baru bahwa kita bertanggungjawab atas kehidupan masyarakat dan berbangsa dengan kejelasan. 

Dalam bukunya Lectures on the History of Philosophy, Hegel mengembangkan teorinya berdasarkan pandangan bahwa Negara adalah realitas kemajuan pikiran menuju hubungan dengan akal. Beliau melihat bangsa organisasi rasional kebebasan, yang sebenarnya sewenang-wenang ketika diserahkan kepada tindakan individu sebagai perwujudan tunggal dari kebebasan objektif dan hasrat subjektif.  Hegel memberikan pendapat bahwa misi filusuf sejarah adalah untuk menentukan makna tujuan sepanjang progress sejarah, mencoba menjawab apakah sejarah lebih dari sekedar rangkaian perestiwa terkait. Menurut Hegel, sejarah belum lengkap dalam arti masih ada hari di depan kita karena perestiwa itu masih berlangsung. Di sisi lain, beliau mengatakan bahwa sejarah sudah berakhir dalam arti tidak ada penemuan yang benar-benar baru. Sejarah mencapai puncaknya pada tahun abad ke-18. Sejarahnya dapat mengulangi bentuk dan tahapan lama. 

Immanuel Kant

Immanuel Kant lahir pada 22 April 1724 di Konigsberg, Prusia Timur, Jerman (sekarang Kaliningrad, Rusia). Orang tua Kant sendiri adalah penganut agama peisistisme yang taat, kemudian berimbas kepada diri Kant menjadikan pengaruh kant dalam dunia filsafat sangatlah besar. Kant dikenal sebagai masa pra-kritis ketika pemikiran rasionalismenya dipengaruhi oleh Leibniz-Wolf, namun berkat filosofi Hume, Kant mengaku telah terbangun dari tidur dogmatisnya. Kant juga menandai berakhirnya rasionalisme, empirisme, dan kritik yang muncul dari mazhab baru Kant, penyatuan dua mazhab. Gagasan Kant tentang sains dapat ditemukan terutama dalam karyanya yang berjudul " Critique of Pure Reason ."

Immanuel Kant dengan tepat membagi pengetahuan manusia menjadi empat bagian, sehinngga kritik Kant memiliki dampak yang luar biasa pada sejarah filsafat modern. Filsafat kritisbertujuan untuk menjembatani konflik antara Rasioanlisme dan empirisme, atau merupakan perpaduan antara rasionalisme dan empirisme, yang disebut Kritisme. Kritik Kant terhadap buku Kant " Critique of Pure Reason " (karya terbsesar tahun 1781) setidaknya membuktikan bahwa sains kredibel jika mememnuhi syarat, yaitu dasar apriori. Oleh karena itu,  dalam kritikantya kant menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah pemahaman yang umum, mutlak dan aktual.

David Hume

David Hume dilahirkan pada 25 April 1711 di Edinburgh, Skotlandia. Ayahnya memiliki sebuah peternakan kecil di dekat Berwick, dan meninggal ketika Hume umur dua tahun. Ibunya berasal dari keluarga hakim yang sangat cerdas dan independen. Namun, setelah kemtian suamianya, dia mengabadikan hidupnya untuk membesarkan dan merawat tugas anak, termasuk Hume. Hume didorong untuk belajar hukum. Pada usia 12 tahun, ia masuk Universitas Edinburgh. Namu  ia Kemudian lulus kuliah tanpa gelar dan memutuskan untuk teurs belajar sendiri dirumah. Hume menyatkan bahwa ia hanya tertarik pada filsafat dan pendidikan umum.

David hume itu mengemukakan pemikiranya tentang idealisme , bahwa idealism merupakan pengetahuan pengalaman yang silir berganti masing-masing pengalaman  pendengaran impeherensif, david hume ini adalah prang empiris  tidak akan langsung percaya terdahap hipotesa atau wacana  karna mendahulukan keraguan, harus ada sebuah bukti atau penelitian terhadap hipotesa tersebut. Empirisme adalah pemahaman filosofis yang menekankan peranya dalam generasi pengetahuan serta menyangkal peran mengapa empirisme memberikan logika ilmiah dalam tumuhnya ilmu pengetahuan. Sementara ide yang dipakai dalam empirisme anatara lain adalah semua pengetahuan yang berasal dari indera dan pengamatan. Contohnya rumah kalau orang rasionalis pasti akan langsung percaya kalau rumah tersebut ada orangnya karena manusia membuat rumah pastinya kan tujuanya untuk berteduh, tapi kalau orang Empiris pasti akan medahulukan yang namanya keraguan , harus ada sebuah bukti atau penelitian nah dengan begitu akan adanya pengulangan dan dapat menemukan beberapa ide.

Elea

Parmanides menentang ini, dengan alasan bahwa realitas bukamlah gerakan dan perubahan. Hal yang sangat penting tentang Parmenides adalah dia telah menemukan secara mendalam ide dan konsep " keberadaan". Menurut Parmenides, "apa itu?" ini disebut kebenara yang tak terbantahkan. Sehubungan dengan "sesuatu", orang dapat mengklaim bahwa "apa yang ada"  atau " apa yang tidak ada" adalah ada dan tidak ada. Kedua asumsi tersebut salah karena tidak mungkin " sesuatu" tidak ada, atau "sesuatu" tidak mungkin ada dan tidak ada. Tidak mungkin untuk "hal-hal yang tidak ada",dan "hal-hal yang ada" . Anda  dapat memikirkanya, dan hanya ada "apa yang ada" di jelas bahwa " apayang ada " dan " apa yang tidak ada ". Tidak ada kompromi yang mungkin.

            Secara fisik, ini setara dengan putaran yang menempati ruang, tetapi tidak memerlukan tambahan yang sudah ada. Jadi kalau itu ruang kosong, ada yang lebih dari itu, jika ada ruang kosong, diluar yang ada masih ada sesuatu yang lain lagi.

Zeno

Zeno merupakan seorang ahli filsafat yunani yang lahir sekitar tahu 490 SM. Plato menggambarkan Zeno sebagai pria tinggi, kulitnya bersih dan dicintai oleh Parmenides. Zeno dikenal dengan beberapa tulisanya yiatu paradox yang membuat orang bertanya-tanya atau penasaran. Para ahli filsafat dari zamannya sampai saat ini sebagain besar idenya berasal dari Aristoteles, dimana plato menuduhnya sebagai pembela Parmenides, yang menggambarkan Zeno sebagai penemu dialektika yang hilang.

Zeno juga dikenal sebagai salah satu contoh anti-logika pertama. Inilah Paradox yang membingungkan dan membuat penasaran para ahli filsafat sejak milenium terakhir merupakan karya-karyanya salah satunya tentang anak panah yang berusaha membuktikan bahwa gerakan tersebut adalah ilusi dan tidak ada ruang kosong. Ada berbagai alasan untuk membuktikan bahwa suatu gerakan adalah ilusi, bukti meliputi hal-hal berikut :

Pelari yunani yang terkenla Achilles, tidak mampu mengejar kura-kura yang berlari pada jarak tertentu didepanya. Setiap Achilles mencapai kura-kura mulai berlari, sehingga terjadi berulang-ulang karena kura-kura sudah meninggalkan titik awal, dan akibatnya Achilles tidak bisa mengejar kura-kura. Bukti lain dari adalah bahwa panah yang ditemakkan dari busur tidak benar-benar bergerak, tetapi menghentikan setiap kali, seperti sedang berusaha.

Untuk memastikan  tidak ada kelipatan, Zeno berpendapat bahwa jika ada kelipatan, peregangan dapat dibagi dengan garis, dan setiap garis terdiri dari setidaknya dua titik, titk awal dan titik akhir meningkat. Bagian ini tentu saja dapat dibagi lagi karena jarak antara titik awal dan titik akhir. Maka dari itu, setiap bagian selali terdiri dan setidaknya dua titik yang dipisahkan oleh jarak, sehingga pemisahan dapat dilakukan secara terus menerus. Dari sini kita harus menyimpulkan bahwa pluralisme tidak ada, dan seterusnya karena ini tidak mungkin, kita harus menympulkan bahwa yang kosong tidak ada.

Menurut pandangan Zeno selama abad kedua puluh tidak dapat diselesaikan secara logi, dan baru-baru ini matematikawan mampu merumuskan definisi batas tak terbatas. Sementara para filsuf dan matematikawan membahas sifat paradaox ini dari perspektif metafisik dan matematika, deskripsi Plato tentang paradox ditulis ketika Plato Parmenides mengunjungi Elea dan muid-muridnya. Dialognya ada di Parmenides of Elea.

Zeno berpendapat bahwa semua paradoxnya ditujukan untuk menunjukkan kontradiksi dlam kepercayaan umum bahwa ada banyak hal. Plato juga mengklaim bahwa Zeno hanya meniru Parmenides dari Elea, tetapi dengan mengubah format, mengatur sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang dikatakan Parmenides. Zeno mengklaim bahwa tidak memiliki objek dengan sifat yang pada dasarnya sama, tetapi Aristoteles telah menyalin paradox Zeno, sehingga asli dan tulis ulang oleh orang lain, yang menyatakan bahwa sulit untuk membedakannya.

Kesimpulan 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan disebut juga dengan teori pendidikan yang pada hakikatnya adalah ilmu yang menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bidang pendidikan yang mengaplikasikan suatu anlisa filosofis terhadap bidang pendidikan.  

Maka dengan memahami filsafat pendidikan. Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan karena penyenggaraan pendidikan lebih efektif dan efisien serta lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun