Mohon tunggu...
Aditya Wahyu Bambang Pratama
Aditya Wahyu Bambang Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UINKHAS PAI 2019 T20191305 Untuk memenuhi tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Filsafat Pendidikan

24 Juni 2022   07:04 Diperbarui: 24 Juni 2022   07:19 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memastikan  tidak ada kelipatan, Zeno berpendapat bahwa jika ada kelipatan, peregangan dapat dibagi dengan garis, dan setiap garis terdiri dari setidaknya dua titik, titk awal dan titik akhir meningkat. Bagian ini tentu saja dapat dibagi lagi karena jarak antara titik awal dan titik akhir. Maka dari itu, setiap bagian selali terdiri dan setidaknya dua titik yang dipisahkan oleh jarak, sehingga pemisahan dapat dilakukan secara terus menerus. Dari sini kita harus menyimpulkan bahwa pluralisme tidak ada, dan seterusnya karena ini tidak mungkin, kita harus menympulkan bahwa yang kosong tidak ada.

Menurut pandangan Zeno selama abad kedua puluh tidak dapat diselesaikan secara logi, dan baru-baru ini matematikawan mampu merumuskan definisi batas tak terbatas. Sementara para filsuf dan matematikawan membahas sifat paradaox ini dari perspektif metafisik dan matematika, deskripsi Plato tentang paradox ditulis ketika Plato Parmenides mengunjungi Elea dan muid-muridnya. Dialognya ada di Parmenides of Elea.

Zeno berpendapat bahwa semua paradoxnya ditujukan untuk menunjukkan kontradiksi dlam kepercayaan umum bahwa ada banyak hal. Plato juga mengklaim bahwa Zeno hanya meniru Parmenides dari Elea, tetapi dengan mengubah format, mengatur sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang dikatakan Parmenides. Zeno mengklaim bahwa tidak memiliki objek dengan sifat yang pada dasarnya sama, tetapi Aristoteles telah menyalin paradox Zeno, sehingga asli dan tulis ulang oleh orang lain, yang menyatakan bahwa sulit untuk membedakannya.

Kesimpulan 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan disebut juga dengan teori pendidikan yang pada hakikatnya adalah ilmu yang menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bidang pendidikan yang mengaplikasikan suatu anlisa filosofis terhadap bidang pendidikan.  

Maka dengan memahami filsafat pendidikan. Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan karena penyenggaraan pendidikan lebih efektif dan efisien serta lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun