Untuk memastikan  tidak ada kelipatan, Zeno berpendapat bahwa jika ada kelipatan, peregangan dapat dibagi dengan garis, dan setiap garis terdiri dari setidaknya dua titik, titk awal dan titik akhir meningkat. Bagian ini tentu saja dapat dibagi lagi karena jarak antara titik awal dan titik akhir. Maka dari itu, setiap bagian selali terdiri dan setidaknya dua titik yang dipisahkan oleh jarak, sehingga pemisahan dapat dilakukan secara terus menerus. Dari sini kita harus menyimpulkan bahwa pluralisme tidak ada, dan seterusnya karena ini tidak mungkin, kita harus menympulkan bahwa yang kosong tidak ada.
Menurut pandangan Zeno selama abad kedua puluh tidak dapat diselesaikan secara logi, dan baru-baru ini matematikawan mampu merumuskan definisi batas tak terbatas. Sementara para filsuf dan matematikawan membahas sifat paradaox ini dari perspektif metafisik dan matematika, deskripsi Plato tentang paradox ditulis ketika Plato Parmenides mengunjungi Elea dan muid-muridnya. Dialognya ada di Parmenides of Elea.
Zeno berpendapat bahwa semua paradoxnya ditujukan untuk menunjukkan kontradiksi dlam kepercayaan umum bahwa ada banyak hal. Plato juga mengklaim bahwa Zeno hanya meniru Parmenides dari Elea, tetapi dengan mengubah format, mengatur sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang dikatakan Parmenides. Zeno mengklaim bahwa tidak memiliki objek dengan sifat yang pada dasarnya sama, tetapi Aristoteles telah menyalin paradox Zeno, sehingga asli dan tulis ulang oleh orang lain, yang menyatakan bahwa sulit untuk membedakannya.
KesimpulanÂ
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan disebut juga dengan teori pendidikan yang pada hakikatnya adalah ilmu yang menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bidang pendidikan yang mengaplikasikan suatu anlisa filosofis terhadap bidang pendidikan. Â
Maka dengan memahami filsafat pendidikan. Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan karena penyenggaraan pendidikan lebih efektif dan efisien serta lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H