“Sampoerna Mild, kau harus kembali ke dalam tas!” bentak Abdi pada bungkus rokoknya dan memasukkannya ke dalam tas.
Galuh melempar kaleng Surya. Kami tertawa, meski kurasai matahari makin panas saja.
***
“Surya, kemari, nak.”
Aku yang baru pulang dari main dipanggil ibu.
“Ada apa, bu?”
“Dari mana, nak?”
“Aku baru saja main petak umpet bersama teman-teman, bu. Aku tak pernah kalah lho. Aku hebat kan, bu?” ujarku tertawa.
“Iya, hebat.” Ibu tersenyum. “Lantas, kenapa kamu berhenti, Nak?”
“Aku mau belajar, bu. Tapi agak bosan. Dari kelas 1 sampai kelas 3 SD selalu peringkat 1. Aku bosan, bu. Teman-temanku bodoh semua,” kataku.
“Tak boleh begitu. Mereka bukan bodoh, hanya saja kamu lebih rajin belajar,” kata ibu sambil tersenyum. “Ya sudah belajar saja sana.”