Mohon tunggu...
Darmawan Adi
Darmawan Adi Mohon Tunggu... -

asal aceh selatan tapaktuan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Silahkan Beri Judul

21 Februari 2011   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

“Hhhhh…. Baiklah, bicaralah. Tapi ingat, jika yang kau katakan ini sesuatu yang mengecewakan, aku juga akan berhenti memberimu nasehat. Camkanlah itu..!!!” jawabnya.

“Hhhhhh.. Sebelumnya aku minta maaf,” aku melenguhkan nafas sejenak.

“Aku ingin mengumpulkan sebanyak-banyaknya Materi. Itulah intinya. Aku ingin memastikan bahwa aku cukup aman mengarungi bumi ini tanpa harus takut mati kehabisan energi sebelum waktunya. Aku juga tetap ingin mencerahkan dunia yang carut-marut ini, Kawan. Oleh karena itu aku ingin menjadi sesuatu yang bersifat mengumpulkan, namun masih memiliki ARTI..” ucapanku terhenti, ingin memastikan dia mengerti ucapanku.

“Lanjutkanlah, kau belum selesai. Aku bisa menebak arah pembicaraanmu itu,” ucapnya.

“Ya… Aku ingin menjadi Awan,” tegasku.

“Heh… sudah kuduga itu.” Komentarnya.

“So… well… menurutmu bagaimana, kawan… Apakah engkau mendukung tujuan baruku, atau engkau menentang dan pergi meninggalkan aku?” tanyaku

“Ok.. Menurutku itu pilihan yang bagus. Ok.. ok.. baiklah. Kudukung pilihanmu. Tapi cukup.!! Inilah pilihan akhirmu. Jangan lupakan lagi kodratmu. Kumpulkanlah materi-materi ke dalam himpunan awanmu. Jadilah awan yang besar…!!! Lalu curahkanlah Hujan, sebelum engkau terlalu besar dan meledak tanpa arah dan menimbulkan badai.. Baiklah.. Awan..”

Maka dimulailah sebuah perjalanan baru. Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa temanku akan selalu ada di sampingku. Memberi arah yang benar, ketika Setan sudah menguasaiku dengan seluruh goda dan kepuasan yang ditawarkan nafsu…. Dialah Nurani, sahabatku…. Teman baikku… mengingatkan bahwa aku sudah terlalu jauh dari tujuanku.

Ayo kawan… Bismillahirrahmanirrahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun