Mohon tunggu...
Darmawan Adi
Darmawan Adi Mohon Tunggu... -

asal aceh selatan tapaktuan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Silahkan Beri Judul

21 Februari 2011   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

“Yaaah… aku sadari itu.”

“Apakah kau masih yakin, bahwa yang kau lakukan masih bisa dikatakan benar?”

“Sejujurnya aku tidak yakin…”

“Dan………?” desaknya lagi.

“Bolehkah aku mengajukan diri, kawan..?”

“Tentu saja, Angin. Engkau punya hak untuk mengajukan diri.”

“Aku ingin pensiun menjadi Angin.”

“Hahh…!!!” pekiknya terkejut.

“Gila kau… Itu kodratmu. Kau harus memberi arti dalam hidup. Apakah kau berniat menghentikan aktifitas memurnikan Alam. Gila… sungguh-sungguh GILA..!!!” ia benar-benar shock. Tampak raut kekecewaan di wajahnya.

“Kau lihatlah dunia ini, Angin. Kegelapan merajalela, nafsu berkuasa, cinta telah disalah-artikan, Matahari sudah tidak menjadi petunjuk, Bulan sudah tidak lagi menjadi peringatan, dan engkau Angin, ingin berhenti menjadi penyejuk hati??? Kecewa, aku benar-benar kecewa!!!”

“Dengarkanlah dulu aku bicara.. tolong…” pintaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun